close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi / Shutterstock
icon caption
Ilustrasi / Shutterstock
Dunia
Jumat, 20 Juli 2018 09:42

Donald Trump undang Vladimir Putin ke Washington

Pertemuan Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut akan berlangsung pada musim gugur tahun ini.
swipe

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Washington pada musim gugur nanti.

Undangan itu disampaikan Trump setelah dia mendapatkan kritikan tajam dari politikus Partai Demokrat dan Partai Republik karena pertemuannya dengan Putin.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengungkapkan pertemuan itu mungkin akan berlangsung pada musim gugur tahun ini atau sekitar September hingga November mendatang. "Presiden Trump meminta Penasihat Keamanan Nasional John Bolton untuk mengundang Presiden Putin ke Washington pada musim gugur dan diskusi itu sedang dilaksanakan," ucap Sanders dilansir Channel News Asia pada Jumat (20/7).

Undangan terhadap Putin itu mengejutkan banyak pihak. Direktur Intelijenan Nasional Dan Coats juga mengaku kaget. "Mengatakan hal itu lagi?," kata Coats dalam Forum Keamanan Aspen di Colorado. "Oke. Itu akan menjadi hal spesial, saya tidak mengetahui apa yang akan terjadi," imbuhnya.

Coats mengungkapkan tiga hari setelah Trump bertemu dengan Putin, dia juga tak mengetahui apa yang dibicarakan mereka berdua. "Saya tidak mengetahui isi pertemuan itu," katanya. Sedangkan Trump mengungkapkan topik yang didiskusikan adalah terorisme, keamanan untuk Israel, perlucutan senjata nuklir, serangan siber, perdagangan, Ukraina, perdamaian Timur Tengah, dan Korea Utara.

Petinggi Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer juga mengaku terkejut dengan wacana mengundang Putin ke Washington. "Sampai kita mengetahui apa yang terjadi pada pertemuan dua jam di Helsinki, Presiden Trump sebaiknya tidak melakukan pertemuan tatap muka dengan Putin baik di AS, Rusia atau di mana pun," katanya.

Senat AS menentang langkah pemerintah AS yang akan menginterograsi para pejabat Rusia yang didakwa melakukan peretasan dan intervensi pemilu presiden 2016 lalu. Pemungutan suara di Senat menyimpulkan 98 suara menentang dan tidak ada yang mendukung.

Sebelumnya dalam konferensi Helsinki, Putin mengizinkan Washington menginterograsi 12 agen intelijen Rusia yang meretas komputer Partai Demokrat. Tapi, Putin meminta AS mengizinkan Rusia menginterograsi mantan duta besar AS untuk Rusia Michael McFaul dan 11 pejabat lainnya di Moskow berkaitan dengan kasus miliarder dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) William Browder yang memicu sanksi terhadap Rusia.

Trump awalnya menyatakan itu sebagai "tawaran yang menarik". Tapi, McFaul dan kawan-kawannya marah dengan kebijakan Trump tersebut. Hingga akhirnya Senat mendukung sikap McFaul.

Akhirnya Trump pun berubah pikiran. "Itu adalah proposal yang dibuat Presiden Putin. Presiden Trump menyatakan tidak sepakat dengan hal itu," kata Sanders. Dia mengatakan, Putin akan mengirimkan 12 pejabat Rusia itu datang ke AS untuk membuktikan mereka bersalah.

Di Moskow, Putin mengungkapkan ada kekuatan di AS yang mencoba mensabotase pencapaian konferensi Helsinki. Dia menuding ada kekuatan yang ingin mengorban hubungan Rusia-AS demi ambisi mereka dalam pertarungan politik internal di AS.

Putin mengungkapkan dia dan Trump mulai memperbaiki hubungan AS-Rusia. "Itu (konferensi Helsinki) sukses dan menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat,” kata Putin, tanpa mengelaborasikan kesepakatan yang dicapai.

img
Dika Hendra
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan