Hubungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin makin mesra. Trump diketahui langsung memberikan selamat kepada Putin yang terpilih lagi menjadi Presiden Rusia. Trump bahkan secara khusus menghubungi Putin melalui telepon untuk melanjutkan kesepakatan kerjasama.
Dalam keterangan pers Istana Kepresiden Rusia yang dikutip dari Xinhua menyebut bahwa Putin dan Trump sepakat menjalin hubungan lebih lanjut. Bahkan akan memberikan perhatian pada kemungkin melakukan pertemuan tingkat tinggi.
Kremlin menyatakan bahwa pembicaraan di antara keduanya berlangsung dalam suasana membangun, lugas dan terarah. Bahkan keduanya sepakat melanjutkan upaya menyelesaikan timbunan masalah dalam hubungan Rusia-Amerika Serikat.
Salah satu yang disepakati adalah memerangi terorisme internasional. Koordinasi kedua negara untuk membatasi perlombaan persenjataan yang terjadi di dunia.
Kedua presiden tersebut juga berencana untuk memperkuat kerja sama ekonomi, termasuk dalam bidang energi. Keduanya juga membahas masalah Suriah dan krisis Ukraina serta mencatat kepentingan untuk mencapai kemajuan awal dalam penyelesaian masalah tersebut. Dalam menyelesaikan masalah Putin dan Trump sepakat untuk menempuh jalan damai dan diplomatik.
Kemenangan Putin juga diharapkan dapat mencairkan hubungan AS dan Rusia. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov berharap kemenangan Putin akan membuat beberapa politisi Amerika berhenti mengucilkan Rusia. Ia juga mengatakan Moskow membuka diri untuk berdialog dengan Washington.
Turut pula Kepala eksekutif Uni Eropa Jean Claude Juncker mengucapkan surat pemberian selamat kepada Putin. Juncker mengatakan Rusia dan Eropa harus membentuk kembali aturan keamanan seluruh Eropa yang kooperatif.
Di tengah hubungan yang berada di titik rendah antara Timur dan Barat pasca Perang Dingin, surat tersebut menyatakan keprihatinan atas serangan racun saraf yang dialami agen intelijen ganda Rusia di wilayah Inggris. Namun Rusia membantah memiliki keterlibatan dalam insiden itu.