Pascakematian George Floyd, Trump pertimbangkan reformasi kepolisian

Seorang pejabat Amerika Serikat pada Rabu (10/6) menyatakan, Gedung Putih telah memulai tahap-tahap awal dalam mempersiapkan perintah eksekutif untuk melakukan reformasi kepolisian.

Pengumuman tersebut datang menyusul kematian pria kulit hitam, George Floyd (25), di Minneapolis. Floyd tewas setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.

Kematiannya memicu gelombang protes besar-besaran yang terjadi di seluruh negeri, dan bahkan memicu amarah komunitas internasional. Selama dua pekan terakhir, masyarakat di sejumlah negara seperti Australia, Inggris, hingga Jepang menggelar demonstrasi antirasialisme 

Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany menuturkan, keputusan awal terkait rancangan reformasi kepolisian akan diumumkan secepat mungkin.

"Kami akan merancang kebijakan proaktif, baik itu berupa UU maupun perintah eksekutif," kata dia.

Sejumlah ajudan Presiden Donald Trump memperkirakan kemungkinan besar, Donald Trump akan mengungkapkan langkah-langkah reformasi polisi dalam kunjungannya ke Dallas, Texas, pada Kamis (11/6).

Trump akan berpartisipasi dalam sebuah diskusi dengan para pemimpin agama, penegak hukum, dan pemilik usaha kecil di Dallas.

Gedung Putih menyatakan, dalam acara yang diperkirakan bertempat di sebuah gereja itu, Trump akan membahas solusi kesenjangan ekonomi, kesehatan, dan keadilan di AS. 

Kunjungan Trump ke Dallas dinilai menghadirkan kesempatan baginya untuk mengangkat isu kebrutalan polisi dan rasialisme di AS.

Sejak awal pekan lalu, sejumlah pejabat Gedung Putih telah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin komunitas kulit hitam. Wakil Presiden Mike Pence pun telah bertatap muka dengan anggota komunitas kulit hitam selama beberapa hari dalam seminggu terakhir.

Penasihat senior Gedung Putih sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, Ja'Ron Smith, dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya dilaporkan telah menggelar rapat untuk membahas rencana reformasi kepolisian.

Selain itu, Partai Demokrat di DPR telah mendorong RUU reformasi untuk mengatasi kebrutalan polisi. RUU tersebut, yang ditentang oleh Republikan, akan melewati pemungutan suara DPR pada akhir Juni. (CNN dan Al Jazeera)