Donald Trump telah meningkatkan serangannya terhadap Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat Sir Kim Darroch. Lewat media sosial Twitter, Trump turut menargetkan Perdana Menteri Theresa May.
"Saya sangat kritis tentang cara Inggris dan PM Theresa May menangani Brexit. Dia dan perwakilannya telah menciptakan kekacauan. Saya telah mengatakan kepadanya bagaimana harus mengatasinya, tetapi dia memutuskan untuk melalui jalan lain," twit Trump.
Dia menambahkan, "Saya tidak mengenal dubes, tapi dia tidak disukai atau dipandang baik di AS. Kami tidak akan lagi berurusan dengannya. Berita baik bagi Inggris adalah mereka akan segera memiliki PM baru. Saya sendiri benar-benar menikmati kunjungan kenegaraan yang luar biasa bulan lalu, adalah ratu yang paling membuat saya terkesan!," twit Trump.
Darroch, menjadi perhatian menyusul kebocoran surel-surelnya pada Minggu (7/7) yang berisi serangkaian kecaman terhadap Trump dan pemerintahannya. Salah satunya menyebutkan pemerintahan Trump disfungsional dan tidak kompeten.
Dalam surel-surel yang berasal dari 2017 itu, Darroch mengatakan pula bahwa desas-desus tentang pertikaian dan kekacauan di Gedung Putih sebagian besar benar. Dia menilai bahwa kebijakan AS mengenai isu-isu sensitif seperti Iran tidak koheren dan kacau.
Darroch juga mengatakan bahwa Trump sangat terkesan dengan kunjungan kenegaraannya ke Inggris pada Juni lalu. Tetapi, diplomat itu memperingatkan bahwa pemerintahan AS akan tetap mementingkan diri sendiri.
Sementara itu, PM May dilaporkan memiliki kepercayaan penuh pada Darroch meski tidak sependapat dengannya. Juru bicara PM May menggambarkan kebocoran itu benar-benar tidak dapat diterima.
"Kami telah menjelaskan kepada AS betapa kebocoran ini sangat disayangkan. Kutipan yang bocor tidak merefleksikan kedekatan dan penghormatan yang kami pegang, dalam relasi ini," ujar jubir tersebut.
Namun, dia menekankan bahwa para duta besar perlu memberikan penilaian yang jujur atas situasi politik di negara tempat mereka bertugas.
"Inggris memiliki hubungan istimewa dan abadi dengan AS berdasarkan sejarah yang panjang dan komitmen kami untuk nilai-nilai bersama dan itu akan terus berlanjut," kata dia.
Sebelum menargetkan PM May, Trump telah merespons kebocoran tersebut dengan mengatakan bahwa Darroch belum melayani Inggris dengan baik.
Kementerian Luar Negeri AS menolak untuk mengomentari pernyataan Trump, tetapi Dubes Darroch dilaporkan tidak diundang pada jamuan makan malam yang diadakan di Gedung Putih pada Senin malam untuk Emir Qatar.
Pemerintah Inggris disebutkan telah meluncurkan penyelidikan internal terkait kebocoran ini.
Darroch, yang telah berkarier sebagai diplomat selama 42 tahun memiliki spesialisasi dalam isu keamanan nasional dan kebijakan Uni Eropa.
Pada 2007, dia bertugas di Brussels sebagai perwakilan tetap Inggris untuk Uni Eropa. Pada 2012-2015, Darroch menjabat sebagai penasihat keamanan nasional PM.
Pria berusia 65 tahun itu menjadi Dubes Inggris untuk AS pada Januari 2016, beberapa bulan sebelum Trump menjadi presiden.