Presiden Donald Trump pada Rabu (22/4) mentwit bahwa dia telah menginstruksikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menembak dan menghancurkan seluruh kapal Iran yang mengganggu kapal-kapal AS.
"Saya telah menginstruksikan AL AS untuk menembak dan menghancurkan setiap kapal Iran jika mereka mengganggu kapal-kapal kami," twit Trump.
Wakil Menteri Pertahanan David Norquist mengatakan bahwa twit Trump adalah bentuk peringatan penting kepada Iran.
"Yang ditekankannya adalah semua kapal-kapal kami memiliki hak bela diri dan orang-orang harus sangat hati-hati dalam interaksinya," ungkap Norquist.
Jenderal John Hyten, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, mengatakan bahwa militer akan menerapkan arahan yang jelas dari panglima tertinggi ke dalam perintah yang sah. Dia menambahkan bahwa jelas bagi Iran ada garis yang tidak dapat mereka lewati.
"Kami tidak perlu arahan lagi untuk melakukan itu. Saya rasa pesan presiden sangat jelas," kata Hyten.
Twit Trump itu adalah ancaman provokatif terbaru terhadap Iran di tengah pandemik Covid-19, dan dikhawatirkan dapat menimbulkan salah perhitungan antara kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo turut mengomentari twit Trump. Dalam briefing di Kementerian Luar Negeri dia mengatakan bahwa Presiden Trump telah menjelaskan kepada Kementerian Pertahanan AS dan kementeriannya untuk melakukan segala yang perlu dilakukan demi memastikan bahwa staf, prajurit, dan diplomat AS di seluruh dunia aman dan selamat.
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat tajam pada Januari, setelah AS membunuh jenderal top Iran Qasem Soleimani. Pada awal bulan ini, Trump, tanpa menghadirkan bukti mengklaim pihaknya memiliki informasi bahwa Iran atau kelompok pendukungnya tengah merencanakan serangan diam-diam terhadap pasukan AS atau aset AS di Irak.
Trump memperingatkan bahwa Iran akan membayar harga mahal jika serangan tersebut dilakukan.
Pekan lalu, AL AS merilis video yang mereka klaim menunjukkan bagaimana kapal-kapal AL Iran berulang kali melakukan pendekatan berbahaya dan mengganggu terhadap kapal AL AS di Laut Arab Utara. Mereka juga menyebut bahwa satu kapal Iran berada dalam jarak 10 meter dari sebuah kapal AS.
Pada Minggu (19/4), Korps Garda Revolusi Islam Iran mengakui bahwa terjadi sebuah insiden. Namun, mereka menolak penjabaran versi AS, menyebutnya sebagai kisah palsu Hollywood. (CNN)