Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo secara mendadak membatalkan perjalanannya ke Eropa. Pembatalan tersebut setelah sejumlah politikus dan pejabat Eropa secara terbuka mengkritik peran Donald Trump dalam penyerbuan Capitol pekan lalu.
Alasan resmi pembatalan perjalanan itu, yang semula ke Brussel dan Luksemburg, adalah kebutuhan untuk berkoordinasi dengan tim transisi dari pemerintahan Joe Biden yang akan datang.
Namun, pembatalan itu terjadi setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap demokrasi AS yang mengejutkan banyak pemimpin dunia, bahkan sejumlah sekutu AS.
Perjalanan ke Luksemburg dibatalkan pada awal pekan setelah menteri luar negerinya, Jean Asselborn, menyebut Trump sebagai penjahat karena menghasut serangan itu.
Asselborn menggambarkan, Presiden Trump sebagai seorang yang menderita piromania politik yang harus dibawa ke pengadilan.
Reuters dan Fox News mengutip sumber-sumber diplomatik yang mengatakan, bahwa Luksemburg adalah pihak telah membatalkan pertemuan dengan Menlu Pompeo.
Pompeo seharusnya juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Belgia, Sophie Wilmes sebelum akhirnya dibatalkan.
Saat serangan di Washington sedang berlangsung, Wilmes mentwit bahwa tindakan penyerbuan Capitol merusak nilai-nilai demokrasi.
"Kerusuhan ini menunjukkan seberat apa tugas Presiden terpilih, Joe Biden, untuk menyatukan rakyat AS. Kami percaya dia dapat melakukannya," twit dia.
Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal NATO, yang awalnya dijadwalakan untuk makan malam dengan Pompeo, menggambarkan peristiwa di Washington sebagai tindakan yang mengejutkan.
"Hasil dari pemilu demokratis harus dihormati," tegas Stoltenberg dalam pernyataannya.
Seorang juru bicara NATO mengkonfirmasi bahwa Pompeo pada Selasa (12/1) membatalkan pertemuan dengan Stoltenberg, memberikan alasan bahwa dia perlu fokus pada transisi pemerintahan Biden.
Reuters melaporkan bahwa pejabat Uni Eropa menolak untuk bertemu Menlu Pompeo dalam perjalanan luar negeri terakhirnya. Namun, seorang juru bicara blok itu membantah ada rencana atau permintaan untuk pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa.
Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengaitkan pembatalan tersebut dengan pekerjaan transisi sebelum Biden menjabat pada 20 Januari.
Kemlu menolak untuk berkomentar lebih lanjut tentang penolakan pejabat Eropa untuk bertemu dengan Pompeo.
Sikap dingin itu kontras dengan kunjungan Pompeo sebelumnya ke Brussel, rumah bagi markas NATO dan Uni Eropa, selama tiga tahun terakhir, di mana dia telah memberikan pidato tentang kebijakan AS dan bertemu dengan para petinggi blok tersebut. (The Guardian)