Ukraina mendapatkan bantuan petarung asing sejak masa awal agresi Rusia pada 2022. Kini negara itu ingin memberikan apresiasi tinggi terhadap para kombatan dari negara luar itu yang bertempur melawan Rusia.
Pada hari Senin, Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan rancangan undang-undang yang dapat membuka jalan bagi orang asing yang berperang melawan Rusia di negaranya untuk menerima kewarganegaraan Ukraina.
“Relawan asing yang mengangkat senjata untuk membela Ukraina, semua yang memperjuangkan kebebasan Ukraina seolah-olah Ukraina adalah tanah air mereka. Dan Ukraina akan menjadi seperti itu bagi mereka,” kata Zelensky dalam sebuah postingan di media sosial.
Dia mengumumkan usulan undang-undang baru yang secara resmi memungkinkan warga Ukraina memperoleh kewarganegaraan ganda, kecuali Rusia.
Zelensky juga mengatakan dia telah menandatangani dekrit bertajuk “Tentang Wilayah Federasi Rusia yang Secara Historis Dihuni oleh Orang Ukraina,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dia mengatakan tujuan dari dokumen tersebut adalah untuk mendorong “pemulihan kebenaran tentang sejarah masa lalu demi masa depan Ukraina.”
Selain menerima beragam senjata yang dipasok Barat, Kiev juga menyaksikan ribuan warga dari berbagai negara bertempur bersama pasukannya di garis depan.
Di antara mereka, unit yang terdiri dari orang Belarusia dan Rusia juga ikut serta dalam pertempuran. Kedua negara tersebut dianggap sebagai “negara agresor” oleh Kiev, karena pasukan Rusia juga menyerang Ukraina dari wilayah Belarusia.(time)