Lebih dari 260 pejuang Ukraina, termasuk beberapa yang terluka parah, dievakuasi pada Senin (waktu setempat) dari pabrik baja di Kota Mariupol. Mereka dibawa ke daerah-daerah di bawah kendali Rusia, kata militer Ukraina.
Militer Ukraina mengatakan sedang bekerja untuk mengevakuasi semua pasukan yang tersisa dari pabrik baja Azovstal di Mariupol. "Garnisun 'Mariupol' telah memenuhi misi tempurnya," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook.
"Komando tertinggi militer memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel... Pembela Mariupol adalah pahlawan di zaman kita," tulis keterangan itu lagi.
Sebagian besar wilayah Mariupol sudah berada di bawah kendali Rusia. Kota itu telah dikepung Rusia sejak awal perang.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan 53 tentara yang terluka dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Novoazovsk, sebelah timur Mariupol, yang berada di bawah kendali Rusia. 211 pejuang tambahan dievakuasi ke Olenivka melalui koridor kemanusiaan. "Pertukaran (tawanan) akan dilakukan untuk kepulangan mereka," katanya.
Malyar mengatakan misi sedang dilakukan untuk menyelamatkan pejuang yang tersisa di dalam pabrik, benteng terakhir perlawanan di kota pelabuhan selatan yang hancur.
“Terima kasih kepada para pembela Mariupol, Ukraina mendapatkan waktu yang sangat penting untuk membentuk cadangan dan mengumpulkan kembali pasukan dan menerima bantuan dari mitra,” katanya. “Dan mereka memenuhi semua tugas mereka. Tetapi tidak mungkin untuk membuka blokir Azovstal dengan cara militer”.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan evakuasi para pejuang dari Azovstal ke wilayah yang dikuasai separatis adalah untuk menyelamatkan nyawa mereka. Dia mengatakan "yang terluka parah" mendapatkan bantuan medis.
“Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina untuk hidup. Itu prinsip kami," katanya. "Kami bekerja untuk membawa orang-orang pulang, dan itu membutuhkan cara halus dan waktu".
Senin pagi kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kesepakatan bagi yang terluka untuk meninggalkan pabrik baja untuk perawatan di sebuah kota yang dikuasai oleh separatis pro-Moskow.
Setelah malam hari Senin, beberapa bus menjauh dari pabrik baja disertai dengan kendaraan militer Rusia. Belum ada informasi tambahan apakah yang terluka akan dianggap sebagai tawanan perang.