Di komunitas Muslim di seluruh dunia, jamaah berkumpul di masjid untuk salat Jumat pertama mereka sejak militan Hamas menyerang Israel, yang memicu perang terbaru Israel-Palestina.
Ulama di Pakistan menyampaikan khotbah emosional untuk dukungan Palestina
Di ibu kota Pakistan, Islamabad, seorang ulama di Masjid Merah pro-Taliban memohon kepada Tuhan untuk mengirimkan bantuan khusus kepada warga Palestina.
“Ya Allah hancurkan Israel! Pisahkanlah menjadi beberapa bagian,” kata Abdul Aziz dalam khotbah yang penuh emosi di sebuah masjid yang penuh sesak, tempat sekitar 900 jemaah berkumpul untuk salat Jumat.
Masjid ini memiliki hubungan dengan Taliban Pakistan dan dikenal karena mendukung seruan untuk membantu Taliban Afghanistan melintasi perbatasan. Pada Juli 2007, pasukan pemerintah mengepung masjid tersebut dalam tindakan keras militer mematikan yang menewaskan sedikitnya 100 orang.
Dalam doa dan khotbah khususnya, Aziz memohon kepada Tuhan untuk membantu semua orang yang ingin mengikuti jihad, atau perang suci, di wilayah Palestina.
“Ya Allah mudahkan mereka untuk sampai ke sana, dan berkahi kami dengan wafatnya seorang syahid,” serunya, suaranya bergema melalui pengeras suara masjid.
Khotbah serupa diadakan di masjid-masjid di seluruh negeri, termasuk di pusat kota besar Karachi dan Lahore. Partai-partai Islam radikal mengadakan demonstrasi anti-Israel setelah salat Jumat.
Orang-orang berdoa untuk kemenangan Palestina dan para ulama menggunakan khotbah mereka untuk memotivasi para jamaah agar tetap mendoakan orang-orang Palestina meskipun mereka tidak dapat ikut berperang melawan Israel.
Pakistan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel karena masalah kenegaraan Palestina.
Rakyat Malaysia bergerak di Kuala Lumpur dalam aksi solidaritas
Sekitar 1.000 muslim berunjuk rasa di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, setelah salat Jumat untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina” dan “Hancurkan Zionis,” mereka membakar dua patung bergambar bendera Israel.
“Masalah Israel-Palestina ini lebih dari sekedar masalah agama, ini adalah masalah kemanusiaan,” kata Yasmin Hadi Abdul Halim, seorang mahasiswa.
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, 98, termasuk di antara mereka yang menghadiri acara tersebut.
“Tujuh puluh lima tahun yang lalu, mereka merampas tanah Palestina untuk mendirikan Israel. Tidak puas, mereka terus mengambil lebih banyak lahan,” kata Mahatjir.
“Ini bukan sekedar perampasan tanah. Rakyat Palestina menjadi sasaran penyiksaan, pembunuhan, pemenjaraan, dan penahanan yang lama. Hamas melakukan apa yang mereka lakukan karena penindasan (oleh Israel) selama beberapa dekade.”
Puluhan orang lainnya menghadiri unjuk rasa yang lebih kecil di luar Kedutaan Besar AS yang menutup pintunya bagi pengunjung sebagai tindakan pencegahan keamanan. Demonstrasi berakhir dengan damai.
Di Indonesia, doa memohon perlindungan Tuhan
Para pemimpin Islam di Indonesia mengimbau seluruh masjid di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini, mendoakan perdamaian dan keselamatan bagi rakyat Palestina.
Ketua Dewan Masjid Indonesia mengimbau seluruh masjid untuk menunaikan salat Qunut Nazilahto, yang dilakukan untuk perlindungan, untuk memohon pertolongan Tuhan agar “konflik di Jalur Gaza segera berakhir.”
Seruan dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, sejalan dengan sebagian besar umat Islam Indonesia, yang berpihak pada Palestina. Salat itu dilaksanakan bersamaan dengan salat gaib.
Dalam khotbahnya di masjid Abu Bakar Al Shidiq, salah satu masjid paling konservatif di Jakarta, seorang ulama menyerukan untuk memobilisasi “kekuatan dan upaya untuk membantu umat Islam di Palestina.”
“Doa adalah senjata bagi umat Islam yang taat,” imbuhnya, “Bagi kita yang belum diberi kesempatan oleh Allah untuk mengangkat senjata membela kehormatan dan agama saudara-saudara kita umat Islam, maka kita dapat mengangkat senjata dengan cara angkat tangan memohon berkat Tuhan.”
Lebih dari 200 orang juga berunjuk rasa di depan Monumen Nasional di ibu kota Indonesia pada Jumat. Mereka mengibarkan spanduk yang menyatakan solidaritas terhadap Palestina.