Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Francisco Fontan menekankan bahwa migrasi telah menjadi tantangan global. Oleh sebab itu, persoalan ini juga memerlukan solusi dan tanggung jawab global.
Masalah migrasi merupakan sesuatu yang telah hadir sejak dulu dan akan terus menjadi persoalan bagi banyak negara. Menurutnya, cara mengatasi persoalan ini adalah dengan mengelola arus migrasi dengan baik.
"Kita bisa membangun tembok besar, tetapi sebenarnya yang diperlukan adalah pengelolaan arus masuk-keluar migran yang baik. Jadi, bukan dengan membangun hambatan fisik berupa tembok," jelas Dubes Fontan dalam peluncuran Kampanye Migrasi Aman di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu (12/12).
Uni Eropa merupakan salah satu mitra dialog ASEAN terkait migrasi tenaga kerja yang aman.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN Kung Phoak mengatakan bahwa dialog menjadi sarana bertukar pandangan dan pengalaman antara ASEAN dan Uni Eropa.
"Kami berharap dengan melibatkan mitra kami, kami dapat belajar dari pengalaman mereka dan berbagi praktik terbaik untuk diterapkan kemudian hari," ujar Kung.
Dubes Fontan pun mengungkapkan, dialog ini menjadi bentuk kerja sama di tingkat internasional untuk bersama-sama berupaya mengatasi permasalahan migrasi yang membutuhkan solusi global. Dia menekankan perlu adanya pendekatan bersama untuk mengupayakan terwujudnya migrasi yang aman.
Pendekatan bersama ini diperlukan karena persoalan migrasi tidak hanya menyangkut negara tujuan, namun juga mencakup negara asal dan negara tempat para migran melakukan transit. Sebagian besar permasalahan yang menghantui para migran di tiga kategori negara itu merupakan masalah keamanan.
"Karena itu, persoalan migrasi adalah masalah internasional. Manajemen migrasi yang tepat hanya dapat terwujud melalui kerja sama tingkat dunia," jelas Dubes Fontan.