Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melaporkan perkembangan pembebasan Republik Rakyat Lugansk (LPR) kepada Presiden Vladimir Putin. Hal itu diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (3/7) waktu setempat.
"Pada 3 Juli 2022, Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Angkatan Darat Sergey Shoigu melaporkan kepada Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia Vladimir Putin tentang perkembangan pembebasan Republik Rakyat Lugansk," kata kementerian itu.
Kementerian menjelaskan, Angkatan Bersenjata Rusia dan Milisi Rakyat LPR telah memiliki kontrol penuh atas Lisichansk dan sejumlah pemukiman terdekat, yang terbesar adalah Belogorovka, Novodruzhesk, Maloryazantsevo, dan Belaya Gora.
“Total wilayah yang dibebaskan selama 24 jam terakhir mencapai 182 km persegi,” tegas Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan pada Minggu (3/7), negara-negara Barat saat ini bertaruh untuk melanjutkan perang. Itu setelah Washington tidak mengizinkan Kiev untuk berpikir atau berbicara tentang perdamaian,
"Sekarang adalah saat ketika negara-negara Barat bertaruh pada kelanjutan perang. Ini berarti momen berlanjut ketika negara-negara Barat, di bawah kepemimpinan Washington, tidak mengizinkan Ukraina untuk berpikir atau berbicara tentang perdamaian," kata Peskov dalam sebuah wawancara. dengan saluran TV Rossiya-1.
Pada saat yang sama, dia meyakini bahwa cepat atau lambat akal sehat di Barat akan kembali dan negosiasi di Ukraina akan dilanjutkan.
"Sekarang permintaan inisiatif untuk menenangkan situasi telah menurun. Tetapi kami tidak ragu bahwa cepat atau lambat akal sehat akan menang dan sekali lagi giliran negosiasi akan datang," tambah Peskov.
Dia juga mencatat bahwa sebelum proses negosiasi dilanjutkan, Ukraina harus "sekali lagi memahami kondisi Moskow".
"Setuju dengan mereka. Duduk di meja. Dan formalkan saja dokumen yang sudah disepakati dalam banyak hal," tutup Peskov.
Para pemimpin Eropa paling sering kekurangan kekuatan karena dibimbing hanya oleh kepentingan negara mereka. Ini karena
“Para pemimpin Eropa, mereka masih memiliki negara sendiri dengan kepentingan mereka sendiri. Dan mereka sebenarnya dapat memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Kami melihat ini dengan sangat baik,” kata Peskov mengomentari perbedaan antara negara-negara di G20 dengan barat.
Sumber: TASS