Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) resmi menutup keran bantuan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia per akhir Maret 2023. Selama wabah berlangsung, lembaga independen itu menyalurkan bantuan lebih dari US$65 juta.
Bantuan yang disalurkan USAID beragam. Sekitar 100 juta dosis vaksin hingga untuk memperkuat an mendukung ratusan 840.000-an tenaga kesehatan (nakes) serta rumah sakit dan dan laboratorium.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Michael F. Kleine, menerangkan, respons darurat kesehatan USAID pada awal bantuan Covid-19 ke RI difokuskan untuk perawatan pasien dan penanganan kasus. Selain itu, koordinasi dan rekomendasi kebijakan serta penguatan kapasitas laboratorium.
Pada 2021-2023, dukungan USAID diperluas dengan menyasar akselerasi perluasan dan pemerataan akses serta pemberian vaksinasi Covid-19. Kemudian, kampanye komunikasi, pengelolaan dan penggunaan data, serta penjangkauan populasi yang rentan dan berisiko, seperti kelompok lanjut usia (lansia).
"Dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, Indonesia dan Amerika Serikat bekerja bersama untuk menghadapi pandemi dan bersama-sama. Kita telah secara signifikan menurunkan kematian dan penyakit berat," tuturnya dalam keterangannya, Minggu (2/4).
"Bersama-sama, kita lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa depan," sambungnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan, Indonesia saat ini masuk masa transisi menunju endemi. Publik diimbau tetap mewaspadai penularan Covid-19 dengan mengikuti panduan kesehatan masyarakat.
"Semoga kerja sama yang kuat antara Indonesia dan AS tetap berlanjut di tahun-tahun yang akan datang karena dengan bersama kita lebih kuat," katanya.