close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PM Australia Scott Morrison. Instagram/@scottmorrisonmp
icon caption
PM Australia Scott Morrison. Instagram/@scottmorrisonmp
Dunia
Jumat, 23 Juli 2021 14:09

Vaksinasi lambat, PM Australia minta maaf

Permohonan maaf itu datang sehari setelah dia menolak meminta maaf atas kesalahan langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19.
swipe

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis (22/7) telah meminta maaf atas peluncuran vaksinasi yang lambat di negara tersebut.

Permohonan maaf itu datang sehari setelah dia berulang kali menolak untuk meminta maaf atas kesalahan langkah pemerintah dalam wawancara dengan program radio di Melbourne.

"Saya tentu menyesal kami belum dapat mencapai target yang kami harapkan pada awal tahun ini," kata PM Morrison kepada wartawan di Canberra pada Kamis.

Pada kesempatan yang sama, dia mengumumkan bahwa apotek di sejumlah wilayah di seluruh negeri akan dapat memberikan vaksinasi AstraZeneca mulai Agustus.

"Tentu saja saya menyesal, tetapi yang penting adalah kami benar-benar fokus untuk memastikan bahwa kami telah membalikkan keadaan ini. Saya bertanggung jawab atas program vaksinasi dan saya juga bertanggung jawab atas tantangan yang kami hadapi," sambungnya.

Dengan kasus baru infeksi Covid-19 yang terus meningkat dan jutaan orang Australia berada di bawah lockdown, Morrison menggunakan sejumlah wawancara media pada Kamis untuk mendorong orang agar divaksinasi. 

Dalam wawancara langsung dengan program Triple J's Hack pada Kamis malam, Morrison mengakui bahwa dia tidak senang dengan perkembangan kampanye vaksinasi nasional saat ini.

"Saya tidak puas dengan posisi kita saat ini," kata PM Morrison. 

Pada Kamis, Administrasi Barang Terapeutik Australia (TGA) mengonfirmasi dalam laporan keamanan mingguannya bahwa ada dua kematian lagi di Australia akibat pembekuan darah langka yang kemungkinan terkait dengan AstraZeneca. Salah satunya adalah seorang pria berusia 44 tahun dari Tasmania dan yang lainnya adalah seorang wanita berusia 48 tahun asal Victoria.

Sebanyak lima kematian akibat pembekuan darah dengan sindrom trombositopenia kini telah dilaporkan di Australia dari 6,1 juta dosis vaksin AstraZeneca. Semua kematian terkait dengan suntikan dosis pertama.

TGA mencatat bahwa di Australia, kasus pembekuan darah yang parah tampaknya lebih sering terjadi pada wanita dalam kelompok usia yang lebih muda.

Morrison menjelaskan, perubahan saran kesehatan masyarakat terkait vaksin AstraZeneca telah menyebabkan beberapa keraguan di antara orang-orang, terutama orang tua untuk divaksinasi.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan