Wajah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni beredar di internet dalam konten pornografi. Tetapi ternyata, itu adalah rekayasa digital yang dilakukan dua orang pria.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi para pelaku dan rencananya PM Italia yang menjadi korban telah diminta untuk bersaksi di pengadilan pada 2 Juli yang menyidangkan dua pria tersebut.
Meloni, yang terdaftar sebagai pihak yang dirugikan dalam persidangan di Sassari, Sardinia, meminta ganti rugi simbolis sebesar 100.000 euro (Rp1.7 miliar) dan akan menyumbangkan penghargaan apa pun ke dana Kementerian Dalam Negeri untuk perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, kata pengacaranya Maria Giulia Marongiu.
“Kejahatan yang dipermasalahkan ini sangat menjijikkan, karena diduga melibatkan pengunggahan gambar-gambar porno palsu yang dapat berdampak pada perempuan mana pun yang tidak menaruh curiga dengan konsekuensi yang merusak reputasi dan kehidupan pribadinya,” kata Marongiu.
“Mengingat peran yang dimainkan oleh Giorgia Meloni, tampaknya lebih tepat jika dia menjadi penggugat perdata, dengan harapan bahwa hal ini akan berguna dalam meningkatkan kesadaran mengenai masalah ini juga atas nama banyak perempuan yang seringkali tidak berdaya.”
Menurut kantor berita ANSA, polisi pos Italia pada tahun 2020 mengidentifikasi ayah dan anak yang diduga mengunggah gambar deepfake ke situs porno yang berbasis di Amerika Serikat dengan menelusuri datanya ke salah satu ponsel mereka.
Saat itu Meloni bukanlah perdana menteri, melainkan ketua partai Brothers of Italy.