close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman usai pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Senin (31/5). / Kemlu RI
icon caption
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman usai pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Senin (31/5). / Kemlu RI
Dunia
Senin, 31 Mei 2021 13:59

Wamenlu RI soroti kekerasan anti-Asia di AS

Wamenlu RI menyebut, baik AS maupun Indonesia memiliki nilai yang sama yakni sebagai negara demokrasi yang menghormati perbedaan.
swipe

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengadakan pertemuan bilateral tatap muka dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman pada Senin (31/5). Dalam kesempatan tersebut, Mahendra membahas mengenai sentimen anti-Asia yang sedang marak terjadi di Negeri Paman Sam. 

"Ada satu hal lagi yang kami sampaikan dalam pertemuan ini adalah apa yang disebut dengan kekerasan terhadap warga keturunan Asia di AS," jelas Wamenlu Mahendra dalam pengarahan media secara virtual.

Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa kedua pihak memiliki nilai dan cara pandang yang sama yakni sebagai negara demokrasi yang menghormati perbedaan, tidak ada tempat bagi diskriminasi.

"Tak ada tempat bagi diskriminasi, apa pun latar belakang dan alasannya," lanjutnya.

Wamenlu Mahendra menuturkan, Indonesia memberikan perhatian tinggi kepada langkah-langkah yang dilakukan pemerintah AS untuk memastikan keamanan dan keselamatan WNI, khususnya diaspora Indonesia yang berada di AS.

Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu Sherman menuturkan bahwa diskusi mengenai sentimen anti-Asia dengan Wamenlu Mahendra berjalan dengan sangat serius.

"Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joe Biden, demokrasi tidak memberikan ruang terhadap intoleransi," tegas dia.

Sherman menambahkan, sebagai negara demokrasi, AS tidak akan membiarkan terjadinya intoleransi terhadap kelompok mana pun atas dasar ras, etnis, agama, jenis kelamin, maupun orientasi seksual.

"Saya berterima kasih kepada Indonesia atas perhatiannya yang besar terhadap toleransi, keragaman, dan inklusi," katanya. "Hal-hal tersebut dianggap sangat penting bagi pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris."

img
Valerie Dante
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan