close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina. foto ist
icon caption
Presiden Madagaskar Andry Rajoelina. foto ist
Dunia
Kamis, 22 Juli 2021 22:29

Warga Prancis ditangkap, terlibat rencana pembunuhan Presiden Madagaskar

Pernyataan terpisah dari menteri keamanan publik Madagaskar memberikan rincian tambahan tentang mereka yang ditangkap oleh polisi:.
swipe

Enam orang telah ditangkap karena diduga merencanakan aksi untuk membunuh Presiden Madagaskar Andry Rajoelina.

Reuters melaporkan bahwa penangkapan, yang dilakukan pada hari Selasa, buah dari penyelidikan selama berbulan-bulan terhadap rencana pembunuhan yang digagalkan. Mereka yang ditangkap termasuk warga negara asing dan warga negara Madagaskar.

"Menurut bukti yang kami miliki, orang-orang ini telah menyusun rencana untuk eliminasi dan netralisasi sejumlah orang termasuk kepala negara," kata Jaksa Agung Berthine Razafiarivony dalam sebuah pernyataan. Razafiarivony mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Pernyataan terpisah dari menteri keamanan publik Madagaskar memberikan rincian tambahan tentang mereka yang ditangkap oleh polisi: satu warga negara asing, dua warga berkewarganegaraan ganda dan tiga warga negara Madagaskar.

"Polisi memiliki informasi selama beberapa bulan, tetapi baru sekarang ada kesempatan untuk menangkap mereka," kata pernyataan itu, menurut Reuters.

France24 melaporkan bahwa dua orang yang ditangkap sehubungan dengan rencana pembunuhan adalah warga negara Prancis. Kedua warga negara Prancis itu dilaporkan pensiunan perwira militer.

Presiden Rajoelina

Andry Rajoelina, 47, pertama kali merebut kekuasaan di negara kepulauan Samudra Hindia itu pada Maret 2009 setelah menggulingkan Presiden Marc Ravalomanana dalam kudeta yang didukung oleh militer. Pada saat itu, Rajoelina adalah presiden termuda Afrika pada usia 34 tahun.

Sebelum kudeta, Rajoelina menjabat sebagai walikota ibu kota negara Antananarivo. Rajoelina adalah mantan disc jockey yang menjadi pengusaha sukses di media dan periklanan sebelum melangkah ke politik.

Dia mengendalikan negara kepulauan itu selama empat tahun, tetapi pengambilalihannya atas pemerintah menyebabkan investor dan donor memotong bantuan. Pada tahun 2014, Hery Rajaonarimampianina memenangkan pemilihan pertama sejak kudeta 2009 untuk menjadi presiden baru Madagaskar.

Pada tahun 2018, Rajoelina dan Ravalomanana berhadapan lagi tetapi kali ini dalam pemilihan. Rajoelina memperoleh 56 persen suara sementara Ravalomanana 44 persen, menurut hasil akhir. Ravalomanana mengklaim pemilihan itu dinodai oleh penipuan yang meluas dan mengajukan petisi ke Mahkamah Konstitusi, tetapi pengadilan menguatkan kemenangan Rajoelina.

Madagaskar, bekas jajahan Prancis, memiliki sejarah kudeta dan kerusuhan sipil sejak memperoleh kemerdekaan pada 1960. Sebagian besar dari 25 juta penduduk Madagaskar hidup dalam kemiskinan ekstrem, dengan sembilan dari 10 warga Madagaskar hidup dengan kurang dari US$2 per hari.

Menurut French24, gendarmerie Madagaskar mengumumkan pada 26 Juni bahwa mereka menghentikan upaya pembunuhan terhadap pemimpin mereka Jenderal Richard Ravalomanana.

Pada tahun 2018, pemilihan presiden di negara kepulauan itu dinodai oleh protes dan tuduhan penipuan. Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk memprotes korupsi pada Januari 2019.(Sumber: Newsweek)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan