Direktur Regional Program Pangan Dunia (WFP) untuk Timur Tengah Muhannad Hadi mengatakan bahwa WFP membutuhkan dukungan politik dan keuangan dari Indonesia.
Hal ini dia sampaikan dalam diskusi 'A Fight for Food Security: Navigating Humanitarian Responses in the Middle East' di Bengkel Diplomasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Mayapada, Jakarta, Rabu (23/1).
Hadi menyebut, WFP membutuhkan dukungan dan bantuan dari pemerintah serta masyarakat Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah kemanusiaan di Timur Tengah, juga untuk mendukung program kemanusiaan mereka di daerah konflik.
"Indonesia adalah negara yang hebat dengan potensi besar dan memiliki banyak keunggulan. Saya yakin akan banyak dukungan yang datang dari Indonesia, baik dari pemerintah maupun rakyatnya," ungkap Hadi.
Terlebih lagi, saat ini Indonesia menjabat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Hadi meminta pemerintah Indonesia memanfaatkan posisi itu dan memberikan dukungan politik bagi misi kemanusiaan WFP.
"Saya harap Indonesia dalam DK PBB dapat memastikan bahwa ada perhatian cukup yang diberikan kepada pekerjaan kemanusiaan dan mendorong pemerintah negara lain untuk berkontribusi kepada WFP guna membantu memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang menderita krisis," tutur Hadi.
Sebelum menghadiri diskusi, Hadi dan timnya telah menyempatkan diri untuk bertemu dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Tatap muka tersebut bertujuan untuk membangun kemitraan strategis antara WFP dan Baznas.
"WFP dan BAZNAS telah sepakat untuk mengambil beberapa langkah untuk membangun kerja sama. Semoga dukungan terus berlanjut, tidak hanya dukungan keuangan tapi semua jenis kerja sama," lanjutnya.
Menurut laporan Al Jazeera, WFP tengah menghadapi darurat dana. Untuk mengatasi kekurangan ini, Hadi mengungkapkan bahwa WFP terus berusaha menjangkau donor berupa pemerintah dan sektor swasta untuk membantu perihal pendanaan program sosial dan bantuan pangan.
"Seperti banyak organisasi pada umumnya, kami menemukan tantangan pendanaan karena ternyata kebutuhan kami, terutama di Timur Tengah, melebihi dana yang kami miliki saat ini," jelasnya.
Untuk 2019, WFP membutuhkan dana operasional sekitar US$9 miliar. Sejak enam bulan terakhir, Hadi bersama timnya telah berkeliling dunia mencari donor untuk memenuhi target anggaran mereka.
"Semoga tahun ini ketimpangan antara kebutuhan dan dana tidak ada, tetapi karena masih awal tahun, terlalu cepat untuk menyimpulkannya," kata dia.