Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/3) mendeklarasikan wabah coronavirus jenis baru atau Covid-19 sebagai pandemi. Badan tersebut menyatakan bahwa virus itu telah merebak ke seluruh benua kecuali Antartika.
"Kami belum pernah melihat pandemi yang dipicu oleh coronavirus," tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Markas WHO di Jenewa, Swiss.
"Menggambarkan situasi ini sebagai pandemi tidak mengubah penilaian WHO terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh coronavirus jenis baru. Status ini tidak mengubah langkah yang diambil WHO dan juga tidak mengubah apa yang seharusnya dilakukan negara-negara."
Ghebreyesus menyebut, jika negara mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi, dan melacak warga mereka yang terinfeksi coronavirus, maka itu dapat mencegah kasus-kasus klaster di sejumlah negara yang tidak terdampak parah wabah tersebut.
Dia mengatakan bahwa beberapa negara mampu menekan dan mengendalikan wabah. Di lain sisi, Ghebreyesus menegur para pemimpin dunia yang gagal bertindak cukup cepat atau mengambil langkah drastis demi mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Beberapa negara telah memperlihatkan bahwa virus ini dapat ditangkal dan dikendalikan," lanjut dia. "Namun, beberapa negara kesulitan karena kekurangan kapasitas, sumber daya, dan tekad untuk berjuang."
Ghebreyesus mencatat, sejauh ini ada 81 negara yang belum melaporkan kasus coronavirus dan 57 negara yang memiliki kurang dari 10 kasus infeksi.
"Kami telah memantau perkembangan wabah ini dari waktu ke waktu dan kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahannya," kata dia.
WHO mendefinisikan pandemi sebagai penyakit baru yang menyebar ke seluruh dunia. Sementara itu, wabah disebut sebagai fenomena penyakit yang merebak lebih dari biasanya dan epidemi adalah penyakit yang menyebar dengan luas di suatu wilayah atau komunitas.
Pada Januari, WHO mendeklarasikan wabah coronavirus sebagai darurat kesehatan global.
Pandemi terakhir yang dilaporkan di dunia adalah pandemi flu H1N1 pada 2009 yang menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Para pakar kesehatan global menyebut, deklarasi pandemi akan berimplikasi pada politik serta ekonomi baik nasional maupun global. Langkah WHO dinilai dapat mengguncang pasar dunia serta mengarah pada pembatasan perjalanan dan perdagangan yang lebih ketat.
Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Mike Ryan menegaskan bahwa badan tersebut memahami implikasi dari deklarasi pandemi.
"Faktanya, banyak staf medis di sejumlah negara yang membutuhkan bantuan kami. Banyak rumah sakit yang perlu dukungan dan pasien yang perlu perawatan," ujar dia. (CNN dan CNBC)