close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dokter anak Emy Jean-Marie, tengah, menggendong putranya yang berusia sembilan bulan Adedeji Adebayo, Emiola Adebayo, 3, di pangkuannya saat Dr. Nizar Dowla, kanan, memberikan vaksin sementara Asisten Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaa
icon caption
Dokter anak Emy Jean-Marie, tengah, menggendong putranya yang berusia sembilan bulan Adedeji Adebayo, Emiola Adebayo, 3, di pangkuannya saat Dr. Nizar Dowla, kanan, memberikan vaksin sementara Asisten Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaa
Dunia
Kamis, 30 Juni 2022 22:29

WHO: Kasus Covid-19 meningkat hampir di semua tempat di dunia

Kasus meningkat di 110 negara, sebagian besar didorong oleh varian omicron BA.4 dan BA.5.
swipe

Jumlah kasus virus Corona kembali naik sebesar 18% pada minggu lalu, dengan lebih dari 4,1 juta kasus dilaporkan secara global, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Sementara Badan Kesehatan AS dalam laporan mingguan terbaru tentang pandemi menyebutkan bahwa jumlah kematian di seluruh dunia, relatif sama dengan minggu sebelumnya, yaitu sekitar 8.500. Namun kematian yang terkait Covid meningkat di tiga wilayah: Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika.

Kenaikan mingguan terbesar dalam kasus Covid-19 baru terlihat di Timur Tengah, di mana jumlah kasus mereka meningkat sebesar 47%, demikian menurut laporan yang dirilis Rabu (29/6) malam. WHO menyebutkan, Infeksi meningkat sekitar 32% di Eropa dan Asia Tenggara, dan sekitar 14% di Amerika.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, kasus Covid-19 meningkat di 110 negara, sebagian besar didorong oleh varian omicron BA.4 dan BA.5.

“Pandemi ini berubah, tetapi belum berakhir,” kata Tedros saat konferensi pers. Dia mengatakan, kemampuan untuk melacak evolusi genetik Covid-19 berada "di bawah ancaman" ketika negara-negara melonggarkan upaya pengawasan dan pengurutan genetik. Tedros memperingatkan bahwa hal itu akan membuat lebih sulit untuk menangkap varian baru yang muncul dan berpotensi berbahaya.

Untuk itu, dia menyerukan negara berbagai untuk mengimunisasi populasi mereka yang paling rentan, termasuk petugas kesehatan dan orang-orang berusia di atas 60, seraya mengatakan bahwa ratusan juta orang tidak divaksinasi dan berisiko penyakit parah dan kematian.

Tedros mengatakan, lebih dari 1,2 miliar vaksin Covid-19 telah diberikan secara global dan tingkat imunisasi rata-rata di negara-negara miskin adalah sekitar 13%.

“Negara-negara kaya memvaksinasi anak-anak sejak usia 6 bulan dan berencana untuk melakukan putaran vaksinasi lebih lanjut, namun pada negara-negara berpenghasilan rendah kesulitan memvaksinasi dan meningkatkan target (orang) yang paling berisiko,” katanya.

Menurut angka yang dikumpulkan oleh Oxfam dan the People’s Vaccine Alliance, kurang dari setengah dari 2,1 miliar vaksin yang dijanjikan kepada negara-negara miskin oleh kelompok tujuh negara ekonomi besar telah dikirimkan.

Awal bulan ini, Amerika Serikat mengesahkan vaksin Covid-19 untuk bayi dan anak-anak prasekolah, meluncurkan rencana imunisasi nasional yang menargetkan 18 juta anak-anak termuda. Regulator Amerika juga merekomendasikan agar beberapa orang dewasa mendapatkan booster yang diperbarui pada musim gugur yang cocok dengan varian virus corona terbaru.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan