Tak ada yang selamat dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines bernomor ET 302 di Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3). Menurut keterangan resmi Ethiopian Airlines, sebanyak 149 penumpang dan 8 kru pesawat tewas dalam peristiwa tersebut.
"CEO maskapai yang saat ini berada di lokasi kejadian dengan sangat berat hati menyampaikan bahwa tidak ada korban yang selamat," tulis akun Twitter resmi Ethiopian Airlines terverifikasi @flyethiopian.
Lebih jauh, akun itu juga mengatakan, CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam menyampaikan belasungkawa kepada semua keluarga korban. "Dan semua kru yang tewas dalam peristiwa ini," ujarnya.
Pesawat ET 302 membawa penumpang dari 30 negara, di antaranya 32 warga negara Kenya, 18 warga negara Kanada, 9 warga negara Ethiopia, 9 warga negara Italia, 9 warga negara China, 8 warga negara Amerika Serikat dan 7 warga negara Inggris. Menurut laporan Reuters, salah satu warga negara Indonesia juga tercatat menjadi korban tewas dalam peristiwa itu.
Pesawat ET 302 berjenis Boeing 737 MAX 8 lepas landas dari Bandara Internasional Bole, Addis Ababa. Pesawat yang tengah terbang menuju Kenya itu hilang kontak pada pukul 8 pagi waktu setempat atau hanya enam menit setelah lepas landas.
Jenis pesawat ET 302 sama dengan tipe pesawat Lion Air yang jatuh usai lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, pada 2018 lalu. Dalam peristiwa itu, sebanyak 189 korban tewas.
Namun demikian, menurut pimpinan redaksi Airline Ratings Geoffrey Thomas, jatuhya pesawat ET 302 berbeda dengan peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air di Indonesia pada 2018.
"Di kasus Lion Air terdapat fluktuasi perubahan kecepatan angin dan kami mendapatkan data seperti itu hingga pesawat jatuh. Namun, di kasus (jatuhnya pesawat ET 302) Minggu, tidak ada fluktuasi dan tiba-tiba transmisi berhenti," ujarnya seperti dikutip CNN.