Perusahaan teknologi China, Huawei, pada Selasa (5/3) membuka laboratorium keamanan siber di Brussels, Belgia, yang merupakan jantung Uni Eropa.
Pembukaan ini terjadi ketika perusahaan itu tengah mencoba memenangkan simpati para pemimpin pemerintahan di sana dan melawan tuduhan AS bahwa perangkatnya memicu risiko keamanan nasional.
Huawei European Cybersecurity Center akan memungkinkan perusahaan nirkabel yang menjadi pelanggan Huawei meninjau kode sumber yang menjalankan perangkat jaringannya.
Pembukaan ini terjadi di tengah kebuntuan antara Amerika Serikat dan China terkait Huawei Technologies, pabrikan infrastruktur telekomunikasi terbesar di dunia untuk jaringan 5G.
AS telah melobi sekutunya untuk menjauhkan diri dari Huawei karena khawatir peralatannya dapat memfasilitasi spionase digital oleh China.
Laboratorium baru di ibu kota Belgia memberi Huawei panggung untuk meyakinkan pembuat kebijakan Uni Eropa tentang kredensial keamanan siber mereka.
Pada November 2018, Huawei membuat laboratorium serupa di Bonn, Jerman, dan mendanai situs uji coba Inggris yang dikelola pemerintah, Huawei Cyber Secuity Evaluation Centre, pada 2010.
"Kami menyambut seluruh regulator, organisasi standar, dan pelanggan untuk sepenuhnya menggunakan platform ini untuk berkolaborasi lebih dekat pada standar keamanan, mekanisme verifikasi, dan inovasi teknologi keamanan," kata eksekutif Huawei Ken Hu.
Eropa merupakan pasar terbesar Huawei di luar China, dan perusahaan berharap untuk memainkan peran kunci dalam membangun jaringan 5G di benua itu di tengah persaingan dengan rival mereka, Ericsson dan Nokia.
Dalam acara industri nirkabel terbesar di dunia, MWC Barcelona, AS dan Huawei saling bertukar pernyataan secara tidak langsung. Dalam pidatonya, eksekutif Huawei mengatakan, "Kami tidak melakukan hal-hal buruk."
Sementara itu, pejabat AS dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa mereka mendesak pemerintah dan perusahaan lain untuk mempertimbangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Huawei. Namun, AS tidak menawarkan bukti spesifik.
Kampanye Washington melawan Huawei termasuk tuduhan kriminal terhadap direktur keuangannya, Meng Wanzhou, yang kini tengah diupayakan untuk diekstradisi oleh AS dari Kanada untuk menghadapi tuduhan bahwa dia melanggar sanksi Iran.
Terlepas dari kampanye AS, dinilai terdapat tanda-tanda bahwa pemerintah Eropa dan perusahaan-perusahaan seluler menentang larangan total terhadap perangkat Huawei. GSMA, grup dagang industri seluler, telah menyarankan program uji coba dan sertifikasi.
Dalam tinjauan tahunan praktik Huawei yang dirilis pada Juli, agen keamanan siber Inggris mencatat kekurangan yang memaparkan risiko baru dalam jaringan telekomunikasi Inggris. Tetapi, tidak ada yang dianggap sebagai prioritas menengah atau tinggi. (AP)