close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pneumonia pada anak. lifebuoy.co.id
icon caption
Ilustrasi. Pneumonia pada anak. lifebuoy.co.id
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 25 September 2020 07:45

4 fakta yang perlu diketahui jika anak alami pneumonia 

Tanpa melalui perawatan yang tepat, pneumonia dapat mengakibatkan komplikasi.
swipe

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar kedua pada balita khususnya di Indonesia.

Mungkin sebagian orang tua belum mengerti apa itu pneumonia dan bagaimana pencegahannya. Gejala pneumonia memang seperti gejala flu pada umumnya, sehingga anak–anak sering kali mendapatkan penanganan yang kurang tepat. 

Tanpa melalui perawatan yang tepat, pneumonia dapat mengakibatkan komplikasi seperti kesulitan bernafas, infeksi aliran darah, penumpukan cairan di dalam paru atau sekitarnya, bahkan hingga kematian. 

Sebagai orang tua tentu Anda perlu memahami empat fakta penting mengenai pneumonia agar si kecil dapat terlindungi dari penyakit berbahaya ini. 

1. Salah satu penyebab kematian terbesar kedua pada balita khususnya di Indonesia. 

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh UNICEF, sejak 2018 lebih dari 19.000 anak balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia. Hal ini berarti lebih dari dua anak di Indonesia setiap jamnya meninggal karena penyakit tersebut. 

2. Gejala pneumonia menyerupai gejala flu biasa

Gejala awal dari pneumonia meliputi sesak napas, nyeri dada, demam, batuk, dan kehilangan nafsu makan. Sekilas hal tersebut memang menyerupai sebagai gejala flu biasa. Kita sebagai orang tua sebaiknya jangan menunggu anak sampai benar–benar lemas, hanya untuk memastikan apakah anak sedang sakit atau tidak.

Coba perhatihan ketika ritme napas anak menjadi lebih cepat, bahkan anak tampak seperti tidak nyaman ketika bernapas. Orang tua sudah harus sigap membawa si kecil ke dokter.

3. Pneumonia dapat menular melalui berbagai medium

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen. Mulai dari bakteri, virus, hingga jamur. Salah satu penyebab pneumonia yang paling umum adalah infeksi dari bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).

Agen tersebut dapat berpindah melalui udara (ketika batuk atau bersin), melalui darah termasuk dari persalinan, atau dari permukaan yang terkontaminasi. 

4. Lebih baik mencegah sebelum terlambat dengan metode “AKAL” sehat

Walaupun pneumonia terdengar mengerikan, orang tua dapat melindungi sang buah hati dengan menjalankan empat langkah sederhana ‘AKAL’ Sehat untuk mencegah pneumonia, yakni: (1) Awasi bahaya pneumonia; (2) Kenali penyebab dan gejalanya; (3) Ayo imunisasi PCV untuk mencegah; (4)
Lakukan pada usia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan untuk menjaga anak tetap sehat.

Cara efektif untuk melindungi si kecil adalah dengan melakukan imuninsasi PCV. Apa itu imunisasi PCV? Pneumonia disebabkan oleh bakteri Pneumokokus yang dapat dicegah melalui imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV).

Dalam langkah “AKAL” Sehat, imunisasi PCV perlu dilakukan pada usia anak dua bulan, empat bulan, dan  enam bulan, dengan booster pada usia 12 bulan–15 bulan. Jika bayi sudah melewati usia enam bulan dan belum menerima imunisasi PCV, pemberian imunisasi tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

- Untuk usia 7 bulan–12 bulan dapat melakukan imunisasi PCV sebanyak dua kali dengan jarak waktu paling sedikit satu bulan. Ditambah dengan satu dosis booster di usia 12 bulan–15 bulan.

- Untuk usia 1 tahun–2 tahun dapat melakukan PCV sebanyak dua kali dengan jarak waktu minimal dua bulan. 

Untuk usia di atas dua tahun, imunisasi PCD hanya dapat dilakukan satu kali. 

Mari, kita lindungi si kecil dan ana –anak Indonesia dari bahayanya pneumonia! 

img
Cindy Victoria Dhirmanto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan