Geminid bakal menghujani bumi pada 13 Desember malam hingga 14 Desember 2022. Geminid adalah hujan meteor yang memiliki titik radian atau titik asal kemunculan meteor di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini.
Hujan meteor ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu apapun, alias dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Berikut lima fakta tentang fenomena ini seperti dilansir dari laman resmi NASA.
1. Hujan meteor Geminid dapat dilihat dari belahan bumi Utara dan Selatan.
Karena merupakan potongan-potongan asteroid, meteoroid Geminid dapat menembus lebih dalam ke atmosfer Bumi daripada kebanyakan hujan meteor lainnya, menciptakan busur panjang yang indah yang dapat dilihat selama 1-2 detik.
NASA sendiri akan akan menyelenggarakan Obrolan Tweet langsung mulai pukul 10 malam pada 13 Desember (waktu setempat) hingga pukul 02.00 pada 14 Desember (waktu setempat). Bagi yang tertarik untuk bergabung dalam percakapan online dapat men-tweet pertanyaan ke akun Twitter Marshall, @NASA_Marshall, atau cukup menandai tweet mereka dengan #askNASA.
2. Geminid adalah puing-puing dari sebuah objek yang disebut 3200 Phaethon.
Sudah lama dianggap sebagai asteroid, tetapi sekarang diklasifikasikan sebagai komet yang telah punah.
Orbit eksentrik Phaethon mengelilingi Matahari membawanya jauh di dalam orbit Merkurius setiap 1,4 tahun. Matahari meledakkan Phaethon dengan panas matahari yang dapat mendidihkan semburan debu ke aliran Geminid.
Dari semua aliran puing yang dilalui bumi setiap tahun, pancuran Geminid adalah yang paling masif. Saat NASA menjumlahkan jumlah debu dalam aliran ini, jumlahnya melebihi aliran lain dengan faktor 5 hingga 500.
3. Karena biasanya cerah, banyak orang mengatakan meteor Geminid menunjukkan warna.
Selain bersinar putih, mereka digambarkan tampak kuning, hijau, atau biru.
Meteoroid Geminid menghantam atmosfer bumi dengan kecepatan 78.000 mph atau 35 km/detik. Itu mungkin terdengar cepat, tetapi sebenarnya agak lambat dibandingkan dengan hujan meteor lainnya.
4. Dinamakan Geminid karena meteor-meteor tersebut tampak memancar dari konstelasi Gemini.
Hujan meteor berlangsung selama beberapa minggu, dengan meteor biasanya terlihat pada 4-17 Desember, memuncak pada 13-14 Desember.
5. Geminid dimulai sebagai hujan meteor yang relatif lemah ketika pertama kali ditemukan pada awal abad ke-19.
Seiring waktu, Gemeniid telah tumbuh menjadi hujan tahunan terkuat, dengan tingkat teoritis di atas 120 meteor per jam.
Sumber: blogs.nasa.gov