Masalah perencanaan keuangan kerap dialami berbagai kalangan. Bagi karyawan atau pekerja masalah ini biasanya berakar dari pengelolaan yang besar pasak daripada tiang.
Perencana Keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Ghozie, menyebutkan, bagi pekerja baru masalah keuangan dimulai dari kebiasaan buruk tidak bisa mengontrol uang saat gajian.
Pekerja baru cenderung ingin membelanjakan keinginannya yang belum pernah terpenuhi karena baru saja mendapatkan uang. "Akibatnya pekerja baru sering merasa kaya sesaat namun uangnya cepat habis," ujar Prita dalam Bincang Shopee 11.11 Big Sale: Solusi Galau Rencana Keuangan yang disiarkan secara daring melalui platform Zoom, Kamis (28/10).
Prita memberikan tips dan trik buat para pekerja agar perkara finansial ini tidak selalu bocor. Hal utama yang perlu disadari adalah kebiasaan buruk apa yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan, kemudian perbaiki titik lemahnya.
Prita memberi contoh adanya tipikal orang yang tidak bisa mengerem untuk membeli pakaian, makanan, atau gadget baru. Maka, yang perlu dilakukan adalah alokasikan nominal tertentu sebagai self-reward dalam rentang bulanan atau mingguan untuk membiayai titik lemahmu.
Sadari pula prioritas kepemilikan barang. Bedakan antara barang yang harus bisa dibeli segera, dicicil, atau menabung terlebih dahulu. Agar keuangan semakin tertata, Prita memberi rumus 50:30:20 sebagai alokasi keuangan.
Separuh dari total gaji digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% kebutuhan hiburan, dan 20% tabungan. Pembagian keperluan apa saja yang masuk dalam tiga kategori tersebut diserahkan pada masing-masing individu.
Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah alokasi dana untuk meningkatkan pendapatan atau investasi ke diri sendiri. Hasilnya, investasi tersebut bakal menambah pemasukan keuangan.
Content Creator & Co-Founder Thirty Days of Lunch Podcast, Fellexandro Ruby, menambahkan yang bisa dilakukan anak-anak muda saat ini adalah mengubah barang-barang konsumsi menjadi bernilai ekonomi.
Felle memberi contoh sejak muda dirinya doyan jajan gadget yang membuat pengeluarannya cukup boros. Pada akhirnya dia mencoba menggunakan gedgetnya untuk menambah penghasilan dengan belajar sosial media branding.
Felle juga menekankan pentingnya mengubah kebiasaan menabung. Jika dulu menabung cenderung dilakukan dengan uang sisa gaji, maka hari ini generasi muda harus memiliki pola pikir sebaliknya. Alokasikan tabungan di awal bulan demi kesehatan keuangan.