close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 17 Agustus 2022 21:36

5 tips raih kemerdekaan finansial menurut Sequis Life

Penting bagi generasi muda untuk mulai mengelola serta merencanakan keuangan demi masa depan yang lebih baik.
swipe

Masih banyak generasi muda di Indonesia yang belum memahami pengelolaan finansial yang baik. Hidup di tengah berbagai kemudahan teknologi membuat banyak milenial terbiasa konsumtif.

Hal ini dibuktikan dengan hasil riset Financial Fitness Index OCBC NISP bersama dengan Nielsen IQ Indonesia pada 2021, yang menunjukkan sebanyak 85,6% generasi muda di Indonesia belum memiliki kondisi keuangan yang sehat. Dari riset ini, sebanyak 46% responden mengaku percaya diri akan kondisi keuangan mereka. Namun, Direktur Muda Nielsen IQ, Inggit Primadevi, beranggapan sebaliknya.

“Padahal, sebanyak 84% dari jumlah tersebut bahkan tidak melakukan pencatatan pengeluaran dan anggaran mereka. Sedangkan baru 16% yang memiliki dana darurat untuk mempertahankan gaya hidup mereka,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, tingkat literasi keuangan milenial di Indonesia juga masih rendah dengan indeks kesehatan finansial sebanyak 37,72 poin. Sebagai perbandingan, Singapura telah mencapai indeks kesehatan finansial sebesar 61 poin.

Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mulai mengelola serta merencanakan keuangan demi masa depan yang lebih baik. Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta mendukung hal ini. Menurutnya, merdeka finansial berarti mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan bebas dari utang, bukan memiliki banyak harta dan aset.

Berikut beberapa tips yang dibagikan oleh Edwin Limanta dan Sequis Life untuk membantu milenial Indonesia mencapai kebebasan finansial.

1. Disiplin melaksanakan manajemen anggaran
Membuat manajemen atau rencana anggaran setiap bulan sangatlah penting. Seberapapun besar penghasilan, jika pengeluaran tidak dianggarkan dengan baik maka tetap dapat habis dengan mudah.

Oleh karena itu, buatlah rencana anggaran setiap bulannya. Bagilah menjadi rencana pengeluaran, dana darurat, dan persiapan masa depan seperti tabungan, investasi, serta asuransi.

Untuk memudahkan disiplin dalam melaksanakan manajemen anggaran, bedakan terlebih dahulu antara kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian, pengeluaran yang bersifat keinginan dapat ditunda untuk meminimalisir pengeluaran.

2. Batasi utang konsumtif
Berutang tidak sepenuhnya merupakan hal yang salah, selama tujuannya produktif. Contohnya, berutang untuk cicilan rumah atau modal usaha, karena dapat menjadi aset yang membuka jalan untuk penghasilan.

Sebaliknya, utang konsumtif dapat membahayakan keuangan serta menggerus pendapatan. Apalagi dengan adanya bunga yang harus dilunasi tepat waktu. Hindarilah berutang untuk benda-benda konsumtif seperti gawai dan kebutuhan tersier lainnya.

3. Biasakan hidup minimalis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minimalis berarti berkenaandengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik.

Membiasakan diri hidup minimalis bukan berarti hidup dalam kesusahan, tetapi lebih mengutamakan prioritas alih-alih mengikuti tren. Dengan melakukan langkah ini, pengeluaran dapat ditekan dan lebih banyak penghasilan bisa dialokasikan ke tabungan.

4. Persiapkan dana darurat
Penting untuk memiliki dana darurat sehingga keperluan mendesak dapat diatasi dengan mudah tanpa harus memilih berutang. Beberapa contoh keperluan mendesak yaitu perbaikan kendaraan, renovasi rumah, atau pemberhentian pendapatan. Dana darurat dapat dibangun dengan menyisihkan setidaknya 10% dari pendapatan rutin.

5. Mulai berasuransi dan berinvestasi
Berasuransi memiliki dampak besar pada stabilitas keuangan. Berbagai risiko dapat dihindari dengan memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, seperti biaya rumah sakit atau kematian pencari nafkah. Berinvestasi merupakan cara mencapai merdeka finansial serta melawan inflasi yang terus terjadi setiap tahunnya.

Reksa dana atau obligasi bisa menjadi pilihan untuk pemula karena minim risiko. Selain itu, ketahuilah profil risiko pribadi dan pelajarilah setiap instrumen sebelum mulai berinvestasi
 

img
Priscilla Violetta Prawira Putri
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan