close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto  Ist
icon caption
Ilustrasi. Foto Ist
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 01 Juni 2023 09:45

Ada bahaya menggunakan gawai sesaat sebelum tidur

Tren detox media sosial merupakan langkah yang penting dalam menjaga kesehatan pikiran dan emosi manusia.
swipe

Akademisi memandang kecanduan media sosial di era sekarang ini seolah sudah menjadi gaya hidup. Pasalnya, hal itu dipengaruhi kemudahan mengakses teknologi digital, sikap butuh perhatian di dunia maya, serta mudahnya berinteraksi dengan orang lain di media sosial, dan anggapan untuk tidak ingin disebut ketinggalan zaman.

Dosen Universitas Bali International Komang Tri Werthi mengatakan, kecanduan media sosial itu dampaknya tidak bisa dibilang sepele, sebab menjadi korban gosip, perundungan (bullying), antisosial, rentan terpapar informasi yang tidak valid atau hoaks, terpapar konten pornografi, maupun rawan menjadi korban kejahatan penipuan. Padahal, teknologi juga memiliki dampak positif untuk meningkatkan skill.

“Oleh karena itu, penggunaan media sosial sebaiknya tidak berlebihan atau seperlunya saja. Penting juga untuk memahami hak-hak digital dengan baik dan menerapkan etika di media sosial. Hindari konten yang berbau pornografi, radikalisme, atau provokasi yang sensitif pada isu SARA,” katanya dalam Workshop Literasi Digital, yang dikutip Rabu (31/5).

Sementara itu, mengenai tren detox media sosial, dosen Universitas Mercu Buana Jakarta Afiyati, tren ini merujuk pada praktik sadar untuk mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan media sosial dalam jangka waktu tertentu. Tren detox media sosial merupakan langkah yang penting dalam menjaga kesehatan pikiran dan emosi manusia.

“Cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan detox media sosial adalah batasi waktu menggunakan media sosial, terapkan disiplin tidak menggunakan gawai satu jam sebelum tidur dan satu jam setelah bangun tidur, matikan notifikasi pada ponsel, serta hentikan pertemanan dengan orang lain yang tidak memberdayakan diri,” ucap Afiyati.

Tidak ketinggalan, Produser Asumsi Aprilius Raka mengutip sebuah hasil survei oleh Deloitte Global Mobile Consumer Survey pada 2016 yang menyatakan bahwa 61% responden memeriksa gawai mereka dalam 5 menit setelah bangun tidur. Bahkan, hasilnya meningkat menjadi 88% ketika angkanya ditingkatkan hingga 30 menit setelah bangun tidur.

“Padahal, ada bahaya menggunakan gawai sesaat sebelum tidur maupun setelah bangun dari tidur. Bahanya antara lain menimbulkan stres, mengacaukan jam biologis, mempersulit membuat prioritas diri, memicu hilangnya percaya diri, dan menimbulkan kecanduan,” ujarnya.

Dampak terhadap remaja, lanjut Aprilius, dampaknya pun tidak kalah berbahayanya dari yang mungkin dialami orang dewasa. Hal itu akan memengaruhi mental dan fisik bagi remaja yang sudah kecanduan gawai atau sulit melepaskan diri dari ketergantungan pada gawai. Terutama untuk beraktivitas di media sosial yang ada pada gawai.

“Perasaan tidak percaya diri, iri, dan tidak puas dengan kehidupan sendiri pun muncul ketika individu melihat berbagai postingan yang diunggah oleh pengguna media sosial yang lainnya. Itu adalah beberapa dampak buruk menggunakan media sosial. Oleh karena itu, perlu pembatasan beraktivitas dalam media sosial untuk menjaga keseimbangan hidup,” ucapnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan