close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 26 Agustus 2023 18:44

Adiksi judi online dan ancaman rusaknya generasi

Judi online atau slot mengancam kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
swipe

Hampir setiap hari, Hendra (bukan nama sebenarnya) mentransfer sejumlah uang ke sebuah rekening untuk top up sebuah akun judi slot. Dalam sehari, lelaki berusia 30 tahun ini akan mengisi akun judinya lebih dari sekali.

“Rekening banknya ganti-ganti terus, nah sekali main sih kecil tapi sering, jadi sehari bisa tiga kali isi,” kata warga Tangerang Selatan ini saat berbincang dengan Alinea.id beberapa waktu lalu.

Nominal pertaruhan dalam judi daring ini memang cukup terjangkau. Seperti Hendra yang bermain dengan nilai pertaruhan mulai dari Rp20.000, Meski berkali-kali top up, ia mengaku hanya meraih kemenangan berkisar Rp100.000 sampai Rp200.000.

Pun demikian dengan Saiful (40), bujang yang mempertaruhkan hartanya setiap hari dalam permainan slot. Lucunya, ia terpaksa harus menggadaikan barang-barang berharga miliknya demi bisa terus memutar peruntungan dalam permainan slot. Motor, handphone, dan lain-lain ia gadaikan untuk top up akun judinya.

“Jadi misal saya kalah, saya gadai aja motor, HP, terus uangnya buat beli HP lebih murah, biar bisa tetap main slot, kan kalau menang uangnya buat nebus,” selorohnya, saat berbincang dengan Alinea.id beberapa waktu lalu.

Ia mengaku masih bisa menebus barang-barang yang ia gadaikan dari hasil kemenangan judi slot. Meskipun seringkali ia juga kalah dan kembali bingung menutup kerugian. “Kemarin gadai motor Rp3 juta bisa sih saya tebus, sempet pernah menang sejuta,” tambahnya blak-blakan.

Sebagai pekerja serabutan, warga Tangsel ini sebenarnya tidak memiliki penghasilan yang pasti tiap bulannya. Sesekali ia menerima penghasilan dari jasa urus KTP, KK, maupun surat-surat berharga. Hasilnya, akan langsung ia masukkan dalam akun slot. “Pokoknya dengan nyelot ini saya paling gampang dapat duit, kalau cari kerja mah susah,” bebernya.

Tak hanya pemuda di perkotaan, judi online juga menjerat pemuda-pemuda desa. Seperti dikisahkan oleh Wasis Wardhana (41) yang menjadi pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Karangnangka, Kedungbanteng, Banyumas. Sebagai pengelola restoran BUMDes yang terletak di kaki Gunung Slamet itu, Wasis mempekerjakan seorang pemuda untuk menjaga warung di saat malam. 

“Awalnya, dia suka kasbon, tiap minggu minta Rp250.000, padahal gajinya paling besar Rp1 juta. Ternyata saya dapat laporan dia nyelot (main judi slot-red). Abis itu enggak pernah saya kasih kasbon lagi, tapi tabung gas jadi sering ilang,” selorohnya saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (19/8).

Karyawannya yang masih usia 20 puluh tahunan itu memang menjadi satu dari sekian banyak pemuda desa yang terjebak pada pesona judi slot. Wasis menyebut, ada fenomena baru di desa yang sudah ia tinggali sejak lahir ini. “Kami menyebutnya ‘balapan kere’ pokoknya siapa yang miskin duluan karena slot ini,” ujarnya.

Menurutnya, pemuda desa yang banyak terjebak slot di wilayahnya adalah mereka yang belum berkeluarga, memiliki penghasilan mingguan, dan berusia masih kepala dua. “Pekerjaan di sini banyak selalu ada, buruh bangunan atau sawah, jadi mereka bukan pengangguran, tapi ya itu tiap minggu dapat uang langsung buat nyelot,” paparnya.

Ilustrasi permainan judi. Unsplash.com.

Uniknya, para pemuda ini akan mengincar internet gratis dari fasilitas wi-fi di warung makan atau rumah penduduk sekitar. Seperti terjadi di sekitar sungai yang terdapat warung makan dengan fasilitas wi-fi. “Kalau dulu malam-malam banyak anak-anak berjejer mancing, kalau sekarang mukanya bersinar semua di kegelapan malam. Ternyata main HP, nyelot di pinggir sungai,” kisahnya sembari tertawa miris.

Menurutnya, jerat candu judi slot terjadi sejak era pandemi. Mereka jadi lebih sering berinteraksi lewat ponsel dan akhirnya mengenal permainan slot. Bentuknya memang atraktif dengan visual yang menarik, eye catching, musik yang ramai, dan tentu saja kemudahan dalam bermain.

“Kalau gamer misalnya pasti enggak suka karena ini kan kaya jackpot, tinggal klik putar, enggak pakai mikir,” sebutnya.

Fenomena ini kian diperparah dengan cara-cara flexing yang dilakukan sejumlah oknum. Ia bercerita, pernah ada seorang pemuda desa yang membeli mobil. “Katanya dari hasil nyelot, dan banyak orang yang akhirnya tertarik nyoba slot. Satu desa tertipu, ternyata itu mobil beli dengan utang bank dan akhirnya dijual,” kisahnya.

Perangi judi slot

Pemerintah dan aparat penegak hukum sebenarnya tidak tinggal diam dalam memberantas judi daring. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sendiri terus berkomitmen menangani persebaran konten dengan muatan perjudian online. Baik dengan pemutusan akses hingga pemberantasan muatan judi online.

“Kami mengimbau agar masyarakat dapat secara konsisten mendukung kerja kami dengan melaporkan konten perjudian online yang ditemukan serta memanfaatkan internet secara produktif,” ungkap Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi saat Konferensi Pers tentang Pemberantasan Judi Online, Kamis (20/7) lalu.

Kemkominfo sudah menerima aduan melalui platform cekrekening.id terkait penyalahgunaan rekening perbankan untuk kepentingan judi online. Tercatat, dari Januari hingga 17 Juli 2023, ada sebanyak 1.859 aduan terkait penyalahgunaan tersebut. “Jumlah tersebut merupakan bagian dari seluruh aduan yang Kementerian Kominfo terima sampai tahun 2023, dengan total 1.914 aduan,” sebutnya.

Kominfo juga gencar memburu influencer yang mempromosikan dan memfasilitasi konten judi online hingga menggunakan jaringan telekomunikasi dan platform pesan instan. “Selain melalui para influencer, modus penyebaran konten judi online yang marak akhir-akhir ini juga melalui SMS-blast dan WA-blast,” ungkapnya.

Karenanya, Kemkominfo akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler guna mencegah penyebaran konten judi online. Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan selama ini sebaran konten judi online ditengarai ada yang berasal dari luar negeri yang telah melegalkan judi online.

“Tapi begitu masuk di Indonesia, kita lakukan pemutusan akses. Ada tiga langkah, pertama adalah nama domain atau website-nya, IP-nya, dan aplikasinya. Begitu juga dengan rekening yang digunakan untuk judi online kita blokir juga,” tuturnya.

Selain konten medsos, angka transaksi judi online juga sangat fantastis. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana sebelumnya mengatakan PPATK mendapatkan ratusan juta transaksi terkait judi online

"Jadi transaksi yang dilaporkan kepada PPATK itu sebanyak 121 juta transaksi, di dalamnya itu sebanyak Rp155,459 triliun," ujar Ivan di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) silam. 

Dia menambahkan, pada tahun 2022 saja PPATK sudah membekukan 312 rekening terkait judi online. Adapun 312 rekening itu berisi Rp836 miliar. Sementara itu, untuk transaksi judi online, PPATK baru menganalisis 139 dari ratusan juta transaksi. Menurutnya, banyak pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut mulai dari oknum polisi, ibu rumah tangga, hingga pelajar.

Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman Hariyadi pun mengakui perjudian online sudah merambah hingga ke pelosok desa-desa. Seperti halnya terjadi di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah di mana perjudian online mulai marak sejak pandemi. Gegar judi slot sempat surut saat kasus penembakan Brigadir Yosua oleh Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mencuat ke publik. Namun, tak lama kemudian judi slot kembali ramai di pelosok-pelosok pedesaan.

“Ketika pandemi orang mau enggak mau habiskan waktu di gadget-nya, ada jam kosong, anak sekolah ada jeda dari pelajaran dan iseng bermain judi slot. Belum lagi kebiasan orang lakukan segala sesuatu secara online, ini buka peluang masuknya judi slot,” ungkapnya kepada Alinea.id, Rabu (23/8).

Ilustrasi.

Dia mengakui berbagai jenis judi sudah menyebar sejak lama di pedesaan. Judi, dinilai sebagai sarana hiburan dan mendapatkan keuntungan. Dengan berjudi orang akan mencari keberuntungan dan bahkan mendapatkan uang. Namun, dahulu orang tidak banyak mempertaruhkan uang. Beda halnya saat judi merubah wujudnya dalam bentuk permainan daring atau kini dikenal judi slot. 

“Ketika teknologi berkembang judi jadi alat mencari uang untuk kasinonya, baik orang atau kelompok yang dapat uang dari situ, beda dengan permainan-permainan lain, kaya undian mereka cari keberuntungan tapi enggak ada pertaruhan apa-apa,” bebernya.

Pasalnya, seperti jamak diketahui, judi memang dirancang untuk memberikan keuntungan sebesar-besarnya untuk kasino atau bandar. Sementara penjudi dipastikan akan selalu kalah, kalaupun menang itu hanya sesaat dan tidak sebanding dengan pertaruhan yang sudah dikorbankan.

Teknologi pula, kata Hari, yang membuat judi berganti rupa menjadi lebih mudah masuk ke kalangan masyarakat manapun, tak terkecuali pedesaan. “Ini enggak lepas dari situasi desa yang semakin lama dalam banyak hal tertinggal, terpinggirkan,” cetusnya.

Meski Undang-undang Desa sudah mengamanatkan otonomi desa dengan pembangunan yang masif, namun pada kenyataannya masih banyak desa yang kurang mampu menggunakan peluang tersebut. Alhasil, otonomi desa masih belum mampu memeratakan kesejahteraan masyarakatnya.

“Faktor itu yang membuat sebagian orang di desa-desa bermain judi slot untuk mengisi waktu luang. Jadi ada faktor kemiskinan dan mencari hiburan,” tambahnya.

Hal ini kian diperparah dengan penegakkan hukum pemberantasan judi online yang bisa dikatakan hampir ‘menyerah’. Otoritas terkait baik itu kepolisian maupun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengaku kewalahan karena ketika menutup satu situs judi online maka akan ada ribuan lainnya yang muncul.

Judi slot juga dinilai lebih masif karena sangat sederhana dan mudah diakses. “Karena orang enggak perlu keluar rumah, kalau togel kan orang masih nyari keluar,” ungkapnya.

Menurut lulusan University of Western Australia ini, masifnya judi online yang dimainkan anak bangsa akan menimbulkan banyak dampak negatif ke depannya. Pertama tentu saja adalah adiksi yang tak berujung dan pada akhirnya ‘menggulung’ penjudi terus bermain dengan nilai pertaruhan yang semakin besar.

“Dampaknya orang akan terjatuh dalam kemiskinan dia harus keluar uang dan lama kelamaan dia habiskan uang untuk hal-hal yang menurut dia pantas. Bagi mereka yang penghasilan pas-pasan dan di bawah standar akan terdorong habiskan uang untuk keperluan seperti ini,” ungkapnya.

Dampak lanjutan lainnya adalah tingkat kriminalitas yang bisa meningkat. Karena para penjudi yang tidak mempunyai sumber daya yang cukup demi memenuhi adiksi judinya bisa melakukan segala cara. “Dia akan cari cara yang sifatnya ilegal untuk dapatkan sumber daya itu,” ujarnya.

Jika judi slot kian sulit diberantas, dampak lanjutan lainnya pun akan semakin banyak. Apalagi, kata dia, selain musik dan tampilan yang menarik, judi slot juga kerap dibungkus dengan adegan mesum. Jadi penjudi akan semakin tertarik untuk bermain slot dan meningkatkan potensi adiksinya. “Kecanduan itu yang akan berdampak kemana-mana,” kata Hari.

Karena itu, dia mengimbau agar ada literasi, edukasi, dan penegakan hukum secara bersamaan untuk memberantas judi slot. Hal ini sangat bergantung pada kewaspadaan dan kesigapan aparat desa untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat terutama para generasi muda terkait bahaya judi slot. 

“Pendekatan dari bawah yakni lingkungan RT, kelompok-kelompok masyarakat lebih efektif daripada penegakkan hukum, tapi penegakkan juga enggak bisa ditinggalkan baik itu Kepolisian, Kominfo jangan nyerah gitu aja,” tegasnya.

Dia pun meminta kedua lembaga ini jangan sampai kendor memberantas judi online yang mati satu tumbuh seribu. Selain itu pemerintah desa dan masyarakat desa juga harus gencar melakukan literasi dan edukasi bagi para generasi muda yang menjadi sasaran empuk judi slot.

Sementara itu, Psikolog Kasandra A Putranto mengatakan adiksi judi terjadi ketika seseorang tidak dapat mengendalikan dorongan untuk berjudi meskipun menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya. Hal ini tidak lepas dari adanya dorongan memenangkan uang demi mencapai kepuasan emosional. Padahal adiksi judi ini bisa mempengaruhi keseimbangan mental seseorang.

“Aktivitas berjudi yang berulang-ulang dapat mempengaruhi sistem hadiah di otak, yang memperkuat perilaku berjudi,” katanya kepada Alinea.id, Kamis (24/8).

Menurutnya, faktor seperti adanya akses ke perjudian yang mudah serta tekanan di lingkungan juga bisa mengembangkan adiksi judi. Pada akhirnya, adiksi ini akan memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan seseorang mulai dari kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, keuangan, pekerjaan, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.

Lantas apa yang membuat judi slot kian populer? Kasandra menitikberatkan pada kemudahan  aksesnya. “Masyarakat dapat memainkan permainan slot melalui komputer, smartphone, atau tablet dengan koneksi internet. Judi slot menawarkan beragam tema dan desain yang menarik. Slot permainan memiliki grafik yang menarik, efek suara yang menghibur, dan animasi yang memikat,” bebernya.

Belum lagi, judi slot juga menawarkan peluang menang yang besar dengan permainan yang relatif sederhana. Meskipun judi slot biasanya dimainkan secara individu, banyak platform judi slot online juga menawarkan fitur interaksi sosial.

Tak hanya bagi penjudi, adiksi judi juga berdampak pada keluarga dan lingkungan sekitar penjudi. Bagi pelaku, dampaknya jelas mengganggu kehidupan sehari-hari, masalah keuangan, dan merusak hubungan sosial. Namun bagi keluarga seperti pasangan, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya dapat merasa terjebak dalam lingkaran ketakutan, kengerian, dan kehilangan kepercayaan.

Rendahnya kualitas SDM

Dia menegaskan maraknya judi slot yang mencari banyak korban berdampak tak hanya bagi penjudi itu sendiri tapi Indonesia secara keseluruhan. Pasalnya, penjudi dipastikan dapat mengalami permasalahan finansial yang  pada akhirnya mengganggu perekonomian nasional. 

“Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia secara keseluruhan. Padahal SDM yang berkualitas penting bagi kemajuan dan pertumbuhan suatu negara,” bebernya. 

Ilustrasi. Pixabay.com.

Dia menambahkan pecandu judi bisa mengalami isolasi sosial, konflik dalam hubungan interpersonal, dan masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan kecemasan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap perekonomian negara dan pengembangan infrastruktur serta program pemerintah lainnya.

Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas itu sendiri sangat penting bagi negara untuk terus menghasilkan inovasi, meningkatkan efisiensi, dan mengembangkan industri yang kompetitif. Hal ini tentu harus dipersiapkan demi menghadapi persaingan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Jika suatu negara mengalami kekurangan SDM yang berkualitas, hal ini dapat membatasi kemampuan negara untuk menghasilkan inovasi yang diperlukan dalam mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan,” ingatnya.

Tak hanya itu, individu dengan kualifikasi pendidikan dan keterampilan yang rendah mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang baik dan pekerjaan yang tinggi, yang pada pasangannya dapat memperdalam persepsi sosial-ekonomi.

Untuk itu, Kasandra menilai mencegah masih lebih baik daripada mengobati adiksi judi. Karena penanganannya sangat sulit sehingga harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. “Ini memerlukan keahlian yang lebih daripada sekadar nasehat,” tandasnya.

Selain tak mudah, penanganan adiksi judi juga berlangsung lama sehingga memerlukan pendampingan dari ahli. Bagi para penjudi yang ingin sembuh, dia menyarankan agar mencari orang-orang terpercaya yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis. 

Selain itu, untuk lepas dari adiksi penjudi harus menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta strategi untuk menghindari situasi atau lingkungan yang memicu keinginan untuk berjudi. Tak lupa juga untuk membuat anggaran realistis untuk memenuhi kebutuhan dasar sehingga tidak menggunakan uang untuk berjudi.

“Cari kegiatan yang menarik minat dan memberikan kepuasan. Jauhkan diri dari kasino, teman yang terlibat dalam perjudian, atau media yang mempromosikan perjudian,” sarannya.

Dia menambahkan dibutuhkan keterlibatan orang terdekat seperti keluarga hingga masyarakat untuk melepas penjudi dari candu slot. Mulai dari mendengarkan keluhan, memberikan dorongan positif, dan menunjukkan kepedulian mereka.

img
Kartika Runiasari
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan