Penyanyi Agnes Monica atau sohor disebut Agnezmo turut berkomentar soal aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Artis yang tengah meniti karir internasional itu mengungkapkan pendapatnya saat tampil di acara konser "Ayo Indonesia Bisa" di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Minggu (13/5).
"Saya baru dengar ada pemboman yang terjadi di Surabaya. Kita itu berada di negara yang sama, kita itu bersaudara," ujar Agnezmo. "You guys are one, from the same country. You guys are the same people. We need to embrace that difference."
Menurut penyanyi kelahiran 1 Juli 1986 dengan nama lengkap Agnes Monica Muljoto itu, perbedaan adalah sesuatu yang memang diciptakan oleh Tuhan.
Dia menambahkan, jika Tuhan ingin menciptakan manusia itu sama, bisa saja. Akan tetapi, Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda. Bahkan, sidik jari setiap manusia juga diciptakan berbeda-beda.
"Kenapa? justru you have to embrace that difference. Kita harus bisa menghargai perbedaan," tuturnya.
Dia berharap agar sesama manusia tidak saling membenci, tidak ada ketakutan, dan tetap saling mendukung satu sama lain. "Semua orang bahagia, its amazing."
Dia berpesan kepada generasi millenial dan generasi muda agar memanfaatkan pengaruhnya di dunia media sosial untuk hal-hal positif. Generasi millenial dengan mengandalkan 'jempol' dapat menebarkan cinta, kebaikan, memaafkan, hingga kebahagian melalui media sosial.
"Its nice to love, to forgive, kalian generasi yang instan, semua ada di jempol, like or dislike, block or follow. kalian tau, seberapa powerfull-nya jempol kalian, kenapa kalian enggak coba share love?" kata pelantun lagu Generation of Love itu.
Seperti diketahui, telah terjadi aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Menyusul kemudian terjadi ledakan bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Sehari kemudian, terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.