Akhir Kisah Cinta Si Doel: Rumitnya memilih 2 perempuan hebat
Kisah asmara Si Doel kembali diangkat ke layar lebar dengan judul "Akhir Kisah Cinta Si Doel". Film yang rilis pada 23 Januari 2020 ini rupanya mengungkap kisah akhir perjalanan cinta anak Betawi itu.
Si Doel yang dibintangi Rano Karno memang sudah melekat di benak masyarakat karena selama 27 tahun lamanya menemani masyarakat melalui layar televisi, namun belum memberi jawaban, kepada siapa Si Doel menjatuhkan pilihan sebagai kekasihnya, Sarah atau Zaenab, atau malah keduanya?
Kisah cinta segitiga antara Doel, Sarah, dan Zaenab dengan judul "Si Doel Anak Sekolahan" memang melekat pada generasi 90-an, karena tidak saja mengangkat cerita tentang anak Betawi yang bermimpi ingin mengangkat harkat dan martabat keluarga dengan menjadi insinyur, namun juga diselipi cerita cinta yang rumit dan berliku.
Melalui film Akhir Kisah Cinta Si Doel inilah pertanyaan dalam benak penonton sejak lama itu terjawab, meski berat bagi Si Doel mengakhiri dilema cintanya.
Rumitnya kisah cinta Doel
Sarah, dalam film ini, merupakan perempuan hebat di mata Doel. Meski pernah pergi meninggalkan Doel tanpa alasan dan masih berstatus menikah dengan Doel. Namun, Sarah berhasil membesarkan anak kandung Doel dengan mandiri, belum menikah dengan pria lain.
Merenggangnya hubungan Sarah dengan Doel bermula dari rasa cemburunya pada Zaenab yang dirawat Doel karena keguguran. Padahal, status Doel resmi menikah dengan Sarah. Karena cemburu, Sarah kemudian meninggalkan Doel dalam kondisi mengandung anak dari si Doel.
Sementara Zaenab dirawat dan tinggal di rumah Doel pascakeguguran dan bercerai dengan suaminya. Doel akhirnya memutuskan menikah siri dengan Zaenab. Sebagai istri, Zaenab lah yang kerap berbakti membantu dan merawat orang tua (mertuanya) Doel di rumah.
Tak hanya Doel yang bimbang, Zaenab pun demikian, karena harus memilih antara tetap bersama Doel, atau merelakannya demi menyatukan kembali sebuah keluarga. Pun dengan Sarah, harus memutuskan cerai dengan Doel atau rujuk kembali demi Dul si buah hatinya.
Nah, di film inilah Zaenab dan Sarah bertemu dan membuat Doel mengalami dilema cinta berat. Mau tidak mau Doel harus memilih salah satu perempuan hebat itu.
Hubungan Doel di ujung tanduk
Film Akhir Kisah Cinta si Doel ini dibuka dengan kabar gembira atas hamilnya Zaenab (Maudy Koesnaedi), istri siri Doel (Rano Karno). Doel yang menemani Zaenab ke rumah sakit sangat bahagia mendengar kabar tersebut dari sang dokter.
Namun saat beranjak pulang dengan mobil sewa yang ditumpanginya, wajah Zaenab mendadak berubah. Kepalanya tampak lesu bersandar ke kaca mobil. Pikirannya melayang jauh memikirkan Sarah (Cornelia Agatha), istri Doel yang hingga saat ini belum diceraikannya.
Dengan wajah murung dan sedih, Zaenab meminta Doel yang duduk di sampingnya untuk mempertemukan dia dengan Sarah. Dia mengaku selalu dihantui rasa bersalah. Terlebih dengan kabar hamil Sarah yang justru semakin membuat Zaenab memikirkan Sarah karena dianggap tabah meski tanpa Doel di sampingnya.
"Cuma satu yang dapat menghilangkan perasaan bersalah Zaenab. Abang kembali kepada Sarah," kata Zaenab kepada Doel dalam film itu.
Menariknya, Doel tetap mempertahankan karakternya yang selalu tenang, kalem, dan tidak mengambil keputusan sepihak, meski dalam kondisi genting sekali pun.
Mendengar itu, Doel hanya bicara singkat, dia meyakinkan Zaenab. "Masalah itu sudah selesai dari dulu, tidak ada yang mesti dipermasalahkan lagi," jawab Doel memenangkan Sarah.
Tapi kata Zaenab, baginya hanya itu cara satu-satunya yang akan membuat Zaenab tenang. Dia tidak mau dibuat pusing terus-menerus dihantui rasa bersalah. Zaenab tidak mau jika hal itu justru membuat dia keguguran yang kedua kalinya.
Keadaaan makin rumit, Zaenab meminta Doel mengizinkan dia untuk pulang kembali menemui ibu angkatnya lantaran merasa tidak tenang berada di rumah Doel.
"Saya ingin pulang, jika saya di sini, saya tidak kuat melihat Mas Doel selalu dibayang-bayangi Sarah, sementara aku juga enggak kuat hanya jadi bayangan Mas Doel di antara kalian berdua," kata Zaenab.
Sebelum pamit, Zaenab rupanya diam-diam mengajak Sarah bertemu. Dia mengabarkan perihal kondisinya yang sedang mengandung anak Doel. Dalam pertemuan singkatnya itu, Zaenab juga izin pamit dan meminta Sarah untuk hidup bareng kembali dengan Doel.
Namum sama halnya dengan Sarah, meski tak menjawab permintaan Zaenab, dia rupanya tengah mengurusi surat perceraiannya dengan Doel. Bahkan dia menyewa pengacara untuk mendatangi Doel agar mau menceraikan dirinya.
Baik Sarah dan Zaenab, dalam film ini sama-sama ingin melepas Doel, bukan tidak cinta, mereka justru hanya ingin tenang dan tidak dihantui dengan rasa cemburu.
Sosok Dul, Mandra hingga Atun
Sosok lain, anak kandung Doel dari Sarah, Dul (Fahreyza Anugrah Efrianda) rupanya juga dimunculkan dalam film ini. Sarah memberi kesempatan Dul untuk bisa tinggal bersama papanya (Doel) sebelum pulang ke Belanda. Sementara Sarah (Ibu Dul) justru memilih untuk langsung meninggalkan Indonesia menuju Belanda.
Menariknya, berita penceraian keduanya diketahui oleh anaknya, Dul. Saat itu, Doel dan anaknya hendak bergegas ke masjid, namun dua orang pengacara mendatanginya meminta dokumen pernikahan ke Doel atas tugas dari Sarah untuk kebutuhan proses perceraian.
"Dul memang ingin papa bisa balik dan bareng-bareng lagi sama kita, tapi jika papa tidak bisa lagi sama mama, Dul tidak akan marah kok sama papa," kata Dul.
Dalam film ini, Mandra dan Atun tetap menjadi sosok lama yang kerap membuat tawa dan mencipta kelucuan dalam dialog-dialognya. Ditambah munculnya anak Atun yaitu Abi (Zulkhairi) dengan gaya dan banyolannya yang lucu. Mereka kerap hadir menjadi penetral di saat adegan dan cerita cinta Doel sedang berlangsung sangat serius dan emosional. Hal itulah yang kemudian membuat plot dan konflik di film ini naik turun.
Dalam film ini, peran Enyak (Aminah Cendrakasih) tidak dihilangkan, meski hanya berbaring di tempat tidur, Enyak juga punya peran penting terutama sebagai penguat dan bukti baktinya Zaenab kepada Enyak.
Zaenab pulang ke rumahnya, sementara Sarah pun sama, pulang ke Belanda. Mereka berdua meninggalkan Doel sendiri.
Meski demikian, Doel tetap belum memutuskan siapa yang akan dipilih. Enyak menasehati Doel, memberi pertimbangan meski tidak memihak kepada salah satu keduanya. Pesan Enyak agar Doel tetap menghargai hati dan perasaan keduanya.
Tiga kelebihan film baru Si Doel
1. Pemain lama masih utuh
Kelebihan terpenting di film ini adalah pemain atau pemeran utamanya yang masih utuh Seperti Doel, Mandra, Atun, Sarah dan juga Zaenab. Kesemuanya diperankan oleh pemain aslinya. Dengan begitu, kita tetap merasakan nuansa masa lalu film tersebut, sama seperti menonton film si Doel di era tahun 90-an.
Selanjutnya, properti seperti rumah Betawi, warung depan rumah, dan juga mobil oplet tentu saja menjadi ciri khas film tersebut yang masih tetap dipertahankan.
Meski muncul pemain baru seperti Opie Kumis, sebagai teman Mandra di pangkalan ojek, namun justru malah menambah keseruan dan melengkapi kultur Betawi terutama saat berdialog dengan Mandra.
2. Karakter dan gaya hidup
Film ini juga tidak lupa menghadirkan oposisi biner atau dua hal yang berlawanan, terlihat pada sosok Sarah dan Zaenab. Hal itu sangat tergambar saat keduanya bertemu, Sarah mengenakan pakaian rapi ala kantoran, sedangkan Zaenab berpakaian kebaya dan kerudung.
Penampilan Sarah menunjukkan gaya hidup perkotaan, perempuan pekerja keras, dan mapan secara ekonomi. Sementara Zaenab, perempuan Betawi yang sederhana, dia tidak kaya tetapi selalu ada dan hadir untuk Doel dan Enyak.
Baik Sarah dan Zaenab sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan yang semakin membuat bingung Doel untuk memilih. Doel bisa saja kembali ke Sarah yang hidupnya lebih mapan secara ekonomi. Tapi Doel juga bisa saja memilih Zaenab yang selau ada membantu Enyak di rumah.
3. Alur cerita sulit ditebak
Alur cerita baru Si Doel tergolong liar dan sulit ditebak. Hal ini membuat penonton umumnya penasaran akhir kisah cinta Doel. Bahkan penuh tanya atas alasan Doel memilih salah satu nama itu, apakah karena Doel membutuhkan sosok perempuan yang selalu ada, bukan yang kaya?
Kekurangan film Akhir Kisah Cinta Si Doel
Munculnya sosok Maulana (Ustaz Maulana) di awal film sebagai orang yang ingin mengontrak rumah bekas kontrakan Mas Karyo (pemain lama) sebelumnya menimbukan tanda tanya.
Dengan menggunakan Peci, Maulana datang diantar oleh ojek Opie (Opie Kumis). Penulis mengira, munculnya Maulana di awal film nantinya akan juga memiliki peran yang kurang lebih sama seperti peran Karyo. Ternyata tidak, dugaan penulis salah, Maulana rupanya hanya muncul sebagai tempelan (figuran) saja, dan tidak pernah muncul lagi di scene berikutnya.
Kemunculan sosok Maulana tidak memiliki peran yang jelas.