Grup musik Padi Reborn meluncurkan album terbaru bertajuk Indera Keenam. Di dalam album anyarnya ini, mereka memainkan musik akustik. Menurut gitaris Padi Reborn, Satriyo Yudi Wahono alias Piyu, album akustik merupakan strategi bermusik mereka untuk merangkul pendengar dari generasi muda, terutama yang belum mengenal Padi.
“Kami perlu sebuah jembatan untuk bisa menyasar anak muda. Kami tak harus selalu berhadapan dengan Sobat Padi saja,” kata Piyu saat konferensi pers di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10).
Piyu mengungkapkan, pada 2018 mereka sudah berproses menyiapkan album baru dengan warna khas Padi yang bernuansa rok. Namun, mereka memikirkan ulang setelah melihat tingginya minat generasi muda yang kerap mengundang Padi Reborn untuk berkonser.
Dalam konser yang mereka gelar beberapa bulan belakangan, tak sedikit pula penonton dari generasi milenial, bahkan yang lahir di era sesudah 1999.
Maka, menurut dia, Padi Reborn semestinya menangkap selera musik generasi muda, sekaligus memperkenalkan lagu-lagu Padi agar dapat diterima dengan mudah. Piyu mengungkapkan, dia terinspirasi lagu “I Love u 3000” karya Stephanie Poetri Dougharty.
“Lagu yang dibikin sederhana seperti itu bisa nge-hits dan digemari banyak orang. Album baru kami lantas kami bikin fresh dengan full acoustic,” ujarnya.
Sementara itu, artist & repertoire Sony Music Entertainment Indonesia Hedi Iskandar mengatakan, dengan mengemas lagu lama dalam konsep akustik dan strings karya musik Padi Reborn diharapkan menarik perhatian pendengar muda, sekaligus menguatkan loyalitas penggemar lama.
“Dengan menciptakan musik versi baru dan fresh dari lagu-lagu lama, nantinya generasi milenial juga lalu mendengarkan lagu asli dalam album-album terdahulu Padi,” kata Hedi.
Setelah “Kau Malaikatku” menjadi single pertama, Hedi mengatakan, pihaknya dan Padi Reborn bersepakat untuk menjadikan lagu “Menanti Keajaiban” sebagai single kedua. Lagu lainnya di album baru ini, yakni “Di Sini Tanpamu”, “Ketakjuban”, “Terlanjur”, “Angkuh”, “Menerobos Gelap”, dan “Menanti Sebuah Jawaban”.
Gitaris Padi Reborn lainnya, Ari Tri Sosianto menganggap, menggarap format akustik menjadi tantangan tersendiri dari gaya bermusik mereka yang cenderung keras dan bebas. Dalam lagu “Menanti Sebuah Jawaban” yang digubah dalam versi akustik, misalnya, Ari tertantang untuk bermain secara pelan.
“Kalau sebelumnya kita bermain bebas, kali ini lain. Sangat menguras energi untuk menahan diri,” tutur Ari.
Sedangkan sang vokalis Andi Fadly Arifuddin memetik pengalaman dalam teknik bernyanyi dalam proses penggarapan album keenam ini.
“Lagu-lagu dalam album Indera Keenam dinamikanya sangat lembut. Saya sendiri jadi harus mengenal dinamika bernyanyi. Kami harus punya kontrol diri,” ucapnya.