close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kebakaran hutan./Foto sippakorn/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi kebakaran hutan./Foto sippakorn/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Kebakaran
Sabtu, 11 Januari 2025 06:21

Apa itu angin Santa Ana, biang kerok kebakaran di California Selatan?

Kebakaran di beberapa lokasi di California Selatan terjadi sejak Selasa (7/1).
swipe

Wilayah California Selatan—terutama Los Angeles—Amerika Serikat berubah serupa neraka kala kebakaran hebat melalap hutan, merembet ke rumah-rumah yang dimulai sejak Selasa (7/1). Setidaknya, menurut laporan AP, 10 orang tewas dan ribuan bangunan terbakar.

AP melaporkan, kebakaran besar melanda Pacific Palisades yang berada di sebelah barat Los Angeles, Eaton di sebelah utara Pasadena, dan Sunset di Hollywood Hills. Kebakaran yang melanda kawasan Pacific Palisades, memaksa banyak bintang film Hollywood, termasuk Mark Hamill, Mandy Moore, dan James Woods mengungsi dari rumah mereka. Sekitar 130.000 orang diperintahkan untuk evakuasi.

Kebakaran hebat itu dipicu angin kencang Santa Ana, yang berembus hingga lebih dari 70 mil per jam (mph) di beberapa tempat. Angin itu mereda pada Kamis (9/1), meski potensi embusannya tetap ada, tetapi dalam intensitas lebih rendah.

Apa itu angin Santa Ana?

Saat diwawancarai National Public Radio (NPR), Kepala Meteorologi di National Weather Service Los Angeles Ariel Cohen mengatakan, angin Santa Ana adalah aliran atmosfer yang unik di sebagian wilayah California Selatan, lokasi yang memiliki tekanan tinggi yang kuat yang terbentuk di atas wilayah Great Basin.

Angin tersebut menyebar lewat pantai dan kaki bukit yang berdekatan di California Selatan. Ketika memasuki penyempitan di pegunungan dan celah-celah pegunungan, percepatan aliran itu di lepas pantai dan ke pantai.

“Angin mengering, menghangat, dan menciptakan lingkungan yang sangat mendukung bagi kebakaran hutan untuk menyebar dengan cepat dan membesar secara eksplosif,” kata Cohen.

New York Times menulis, angin Santa Ana adalah angin kencang, kering, dan sering kali hangat yang bertiup dari Nevada dan Utah menuju California Selatan.

Menurut Direktur Institute for Environment and Sustainability di University of California, Alex Hall, angin ini biasanya terjadi selama bulan-bulan yang lebih dingin, saat sistem tekanan rendah dan tinggi di belahan bumi utara meningkat intensitasnya.

Terkadang area bertekanan tinggi bisa terkunci di wilayah kering yang dikelilingi pegunungan, yang dikenal sebagai Great Basin, meliputi sebagian besar Nevada, sebagian Utah, dan negara bagian sekitarnya karena geografinya yang unik.

Hall mengibaratkan Great Basin sebagain mangkuk besar secara topografis, dengan sisi-sisinya punya lubang yang merepresentasikan celah pegunungan.

“Jika kita memiliki tekanan tinggi yang berat di mangkuk tersebut, udara akan terdorong keluar melalui lubang-lubang itu,” ujar Hall kepada New York Times.

Hall menjelaskan, ketika udara mengalir melalui celah-celah pegunungan, angin akan bertambah cepat, bergerak menuju area tekanan rendah di pesisir California Selatan. Udara yang dihasilkan angin Santa Ana sangat kering karena berasal dari lingkungan gurun di Great Basin.

NBC News melaporkan, saat mencapai California Selatan, angin dapat bergerak dengan kecepatan 40 mph, dengan embusan yang bahkan lebih kuat.

Pakar ilmu atmosfer dan lingkungan di University at Albany, Robert Fovell kepada NBC News mengatakan, daerah dengan angin paling kencang cenderung terjadi di Ventura County di Los Angeles dan Santa Ana di Orange County. Daerah tersebut menjadi asal mula nama angin tersebut.

Namun, tahun ini, kata Fovell, angin mampu melaju lewat Pegunungan San Gabriel hingga ke Pasadena dan Altadena, lokasi kebakaran Eaton terjadi.

Menurut ahli ekologi riset di United States Geological Survey (USGS) dan pengajar di University of California John Keeley dalam tulisannya The Conversation, wilayah California Selatan mengalami sekitar 10 kejadian angin Santa Ana setiap tahun. Biasanya terjadi mulai musim gugur hingga Januari.

Bersama rekan-rekannya, Keeley pernah menerbitkan sebuah makalah yang membandingkan 71 tahun kejadian angin Santa Ana, dimulai pada 1948. Mereka menemukan, aktivitas angin Santa Ana yang secara keseluruhan hampir sama, tetapi waktunya berubah. Lebih sedikit kejadian pada September dan lebih banyak pada Desember dan Januari.

Seberapa bahaya angin Santa Ana?

Ariel Cohen menyebut, kekuatan angin Santa Ana biasanya sekitar 30 hingga 60 mph, jika terjadi beberapa kali dalam setahun. Terkadang, angin Santa Ana jauh lebih kuat, seperti yang terjadi saat ini.

“Mengakibatkan badai yang meluas, mengancam jiwa, dan merusak,” kata Cohen kepada NPR.

Kepada New York Times, Kepala Batalion California Department of Forestry and Fire Protection, Jesse Torres mengatakan, angin Santa Ana memiliki potensi menciptakan kondisi cuaca yang mengancam jiwa.

“Angin ini bisa membawa bara api dari kebakaran yang sedang terjadi ke area yang belum terbakar, yang dapat memicu kebakaran baru,” ujar Torres.

“Hal ini menciptakan hampir dua kebakaran, dan kebakaran itu kemudian menyatu dengan cepat.”

Torres menambahkan, kerusakan akibat kekuatan angin Santa Ana pun dapat menghambat operasi pemadaman api, terutama lewat pesawat pemadam kebakaran. Kalau pun pesawat bisa beroperasi, angin yang kuat memengaruhi penurunan retardant dan air, serta seberapa efektif bahan tersebut bisa langsung mencapai api.

Angin kencang pun dapat merobohkan pohon yang bisa membahayakan orang, menghalangi kendaraan darurat, dan evakuasi dari area berbahaya. “Salah satu kekhawatiran terbesar kami, baik untuk masyarakat maupun petugas pemadam kebakaran, adalah kabel listrik yang jatuh dan tiang listrik yang roboh karena angin kencang ini,” kata Torres kepada New York Times.

Kepada New York Times, Alex Hall mengatakan, suhu yang lebih hanya menghasilkan kebakaran yang lebih besar. Dan, lantaran perubahan iklim memperpendek musim hujan di California, angin Santa Ana dapat semakin sering terjadi bersamaan dengan kondisi lingkungan yang lebih kering dan rawan kebakaran.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan