Masa tua adalah musim menuai bagi mereka yang tak lagi dapat bekerja dengan baik karena keterbatasan usia. Karenanya, dana pensiun merupakan tujuan keuangan jangka panjang yang perlu dipersiapkan untuk menunjang kehidupan di masa mendatang.
Dikutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana ini bermanfaat untuk memberikan jaminan di usia pensiun atau saat usia tak lagi produktif untuk bekerja.
Perencana Keuangan Rista Zwestika mengatakan, sebelum mempersiapkan dana pensiun, kamu perlu memperhatikan beberapa hal untuk dipenuhi terlebih dahulu sebelumnya.
“Aliran dana diawal sudah tepat belum? Sudah punya dana darurat belum? Kemudian dicek lagi, utang konsumtif produktifnya masih ada atau enggak? Lalu cek, apakah mitigasi risiko keuangan sudah aman? Kalau misalnya itu aja belum, ada baiknya jangan ngomongin dana pensiun dulu deh,” katanya dalam siaran virtual, Rabu (22/9).
Apabila poin-poin tersebut telah terpenuhi, maka kamu tersebut dikatakan layak untuk mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang, atau dana pensiun. Sebelum mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang, kamu perlu meninjau apakah dana yang dipunyai saat ini memang difokuskan untuk dana pensiun.
“Contoh kalau yang masih single, apakah nanti enggak akan menikah? Apakah nanti enggak memikirkan untuk dana pendidikan anak? Apakah nanti enggak punya tujuan beli rumah? Apakah nanti enggak mau hiburan dan liburan? Coba dicek-cek dulu,” jelas Rista.
Kapan waktu yang tepat mempersiapkan dana pensiun?
Rista mengungkapkan, sebetulnya dana pensiun dapat dipersiapkan sedini mungkin. Namun dengan catatan, semua poin-poin yang telah dipaparkan di atas, sudah terpenuhi dengan baik.
Untuk mempersiapkan dana pensiun, kamu perlu menghitungnya, dimulai dari usia berapa kamu akan pensiun?
Kemudian, pada saat kamu pensiun, berapa lamakah harapan hidup kamu?
Misalnya, saat ini kamu berusia 30 tahun, dan ingin pensiun di usia 55 tahun dengan harapan hidup sampai 80 tahun. Artinya, akan ada 25 tahun persiapan dana agar nantinya dapat digunakan 25 tahun kehidupan yang harus dibiayai setelah pensiun.
“Kalau aku mau mempersiapkan semuanya gimana? Ya sudah, dicek lagi kondisi keuangannya, bisa gak mempersiapkan beberapa tujuan dalam waktu bersamaan? Kalau misalnya gak bisa mempersiapkan dalam waktu bersamaan, artinya harus membuat skala prioritas, mana dulu yang harus diutamain,” jelas dia.
Dalam mempersiapkan keuangan untuk dana pensiun, bukanlah hal yang mudah. Ketika dana yang ada saat ini belum mencukupi untuk mempersiapkan dana penisun yang berjumlah besar itu, kita harus mampu melihat peluang sumber penghasilan tambahan.
Investasi dana pensiun
Berbicara soal dana pensiun, ada dua skema berbeda dalam berinvestasi, yaitu berinvestasi di saat produktif, dan berinvestasi saat kita sudah tidak produktif. Jadi, skema investasi yang digunakan pada saat mempersiapkan, dan pada saat pensiun, tidak bisa disamakan.
Rista mengatakan, diusia tidak produktif, kita tidak bisa berinvestasi di tempat yang berisiko tinggi, karena uang yang ada ini sudah didedikasikan untuk meneruskan hidup setelah kita pensiun. Artinya, ketika pensiun, alangkah lebih baik untuk berinvestasi di tempat yang likuid atau pasti.
Sebaliknya, apabila masih dalam masa persiapan, kita dapat berinvestasi di tempat yang berisiko tinggi atau ditoleransi risikonya. Untuk mencapai dana pensiun tadi, kita dapat diversifikasi di beberapa tempat instrumen keuangan ataupun investasi. Misalnya, seperti saham, reksa dana, P2P lending, deposito, ataupun tabungan.
Rista mengatakan, untuk mencapai kebutuhan dana pensiun yang bernilai besar, kamu perlu menabung bujet dari sumber pendapatan tiap bulannya, dikalikan dengan berapa lama target pensiunnya.
Jika penghasilan kamu saat ini belum mencapai ataupun mendekati target dana pensiun kamu, Rista mengimbau, agar jangan memanfaatkan satu sumber pendapatan saja. Tetapi, mulai melihat peluang, apa yang dapat dilakukan untuk menambah sumber pendapatan agar dana pensiunmu segera terwujud.
“Perlu diingat, pada saat ngomongin pensiun bukan berarti kita jadi gak ngapa-ngapain loh ya, tetapi pensiun kita juga tetap produktif. Artinya, harus ada yang kita lakukan. Bukan berarti pensiun itu semuanya hari libur, kita enggak ngapa-ngapain, terus kita dapat duit. Kalau begitu pola pikirnya, maka dana yang kamu siapin itu harus berjumlah sangat besar,” pungkasnya.