close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi seekor sapi./Foto NickyPe/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi seekor sapi./Foto NickyPe/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 19 Juni 2024 13:24

Apakah hewan bisa menangis?

Scientific American menyebut, mamalia, reptil, dan burung memiliki kelenjar air mata yang bisa mengeluarkan cairan.
swipe

Video di media sosial TikTok @lutfiaknew yang memperlihatkan sapi yang dibeli Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta terlihat menangis usai berpisah dengan juru rawatnya viral. Juru rawat tersebut harus merelakan sapi itu dibawa dari peternakan di Magelang, Jawa Tengah menuju Jakarta.

Selain itu, ada pula akun di YouTube @bismajanokodi yang membagikan video seekor sapi mengeluarkan air mata jelang proses penyembelihan di hari raya Iduladha. Beberapa orang menilai, sapi menangis sebelum disembelih karena ikhlas sebagai kurban atau melihat surga.

Fenomena sapi meneteskan air mata memang tak jarang dijumpai menjelang kurban. Namun, apakah sapi benar-benar bisa menangis?

Scientific American menyebut, mamalia, reptil, dan burung memiliki kelenjar air mata yang bisa mengeluarkan cairan. Konsentrasi komponen biokimia air mata yang tepat berbeda antarspesies dan telah berevoluasi seiring adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda.

Air mata sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni air mata basal, refleks, dan emosional. Air mata basal dihasilkan dari kelenjar yang secara spontan melepaskan air untuk menyimpan lapisan pelindung pada kornea. Jenis air mata ini berfungsi untuk melindungi dan melumasi mata. Air mata refleks dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan eksternal, seperti iritasi atau cedera pada mata. Sedangkan air mata emosional dipicu kondisi mental, seperti senang atau sedih.

Di buku Crying: The Mystery of Tears (1985), William H. Frey dan Muriel Langseth menulis, dalam survei sistematis, orang-orang yang bekerja secara profesional dengan hewan, termasuk dokter hewan dan penjaga kebun binatang melaporkan tak ada hewan yang menangis secara emosional.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology (2022), para peneliti mengamati mata anjing yang lembap atau berair. Mereka menemukan, anjing mengeluarkan air mata selama situasi emosional yang tampak positif, misalnya ketika bertemu kembali dengan pemiliknya. Hormon oksitosin—yang mendukung ikatan—memicu respons ini.

“Anjing telah berevolusi dari generasi ke generasi untuk berkomunikasi dengan manusia melalui kontak mata,” tulis Scientific American.

“Mungkin saja mereka meneteskan air mata karena hal itu memicu cinta dan perlindungan dari manusia—bahkan mungkin memperkuat ikatan antara kita dan mereka.”

Para peneliti dalam jurnal Animal (2015) juga menemukan babi yang meneteskan air mata di peternakan yang berkondisi buruk. Hal itu bukan air mata, tetapi sekresi kelenjar harderian, yang juga terdapat dalam banyak spesies. Pada babi, sekresi itu dihasilkan karena stres.

BBC Science Focus menyebut, hewan meneteskan air mata untuk membersihkan kotoran dari matanya. Belum ada bukti kuat hewan meneteskan air mata sebagai tanda kesedihan.

“Bahkan, air mata gajah yang terkadang keluar saat stres, sangat berbeda dengan air mata kita. Air mata tersebut tidak dihasilkan dari kelenjar air mata,” tulis BBC Science Focus.

Meski memproduksi air mata sebenarnya umum terjadi pada banyak hewan, termasuk anjing, kucing, dan gajah, tetapi itu bukan air mata emosional. Hewan melampiaskan emosinya bukan dengan air mata, tetapi dengan merintih, merengek, atau meraung. Misalnya, seekor anjing yang sedang sedih mungkin merengek atau merintih, mengerutkan alisnya, atau mengarahkan pandangannya ke arah kita.

Maka, selain manusia, tampaknya tak ada bukti spesies lainnya yang bisa menangis karena didorong rasa emosional.

“Dalam arti menghasilkan air mata emosional, kita (manusia) adalah satu-satunya spesies,” tulis profesor psikologi klinis di Tilburg University, Ad Vingerhoets dalam buku Why Only Humans Weep: Unravelling the Mysteries of Tears (2013).

Artikel ini ditulis oleh :

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor
Bagikan :
×
cari
bagikan