close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 01 Desember 2021 10:16

Apakah kamu sudah mengatur finansial dengan tepat?

Kalau kamu masih bertanya-tanya tentang apakah alokasi keuanganmu sudah benar, nasihat dari financial advisor berikut mungkin bisa membantu.
swipe

Hari-hari ini, mungkin kamu mengurangi tabungan akibat pandemi Covid-19. Mungkin juga kamu terlalu banyak mengalokasikan uang untuk biaya kesehatanmu. Kalau kamu masih bertanya-tanya tentang apakah alokasi keuanganmu sudah benar, nasihat dari financial advisor berikut mungkin bisa membantu.

CNA yang berbasis di Singapura merangkumnya khusus untukmu yang berusia 30-an dan sedang meniti jenjang karier di pekerjaan.

CNA mengisahkan sosok Jasmin Jayadas yang harus kehilangan pekerjaan akibat tetap pandemi Covid-19. Kini dia menggantungkan pendapatan dari bekerja lepas. Di sisi lain, perempuan muda ini harus tetap membiayai kursus setara program diploma. Kisah yang hampir sama juga dialami Chin Teck, seorang ayah dua anak. Laki-laki 32 tahun itu kini menanggung biaya renovasi rumah dan kebingungan soal apakah harus ada alokasi budget yang berbeda.

CEO Perusahaan Layanan Keuangan Providend, Christhoper Tan, dan Associate Trainer Institute for Financial Literacy, Jolene Ong memberikan tips-tips berikut agar kondisi keuanganmu jauh lebih sehat.

Cara memulai mengatur keuangan

Tan dan Ong menyebutkan hal yang paling penting dalam prinsip pengaturan keuangan adalah, membayar diri sendiri terlebih dahulu sebelum berbelanja. Itu artinya, kamu harus menyisihkan jumlah yang tetap untuk ditabung setiap bulan. Biasanya keuangan bisa jadi bocor karena alih-alih menabung, uang tabungan justru digunakan untuk berbelanja online.

Cara lainnya untuk mengatur keuangan adalah berbelanjalah menggunakan kartu debit ketimbang kartu kredit. “Masalah yang sering terjadi dengan kartu kredit adalah kamu tidak menyadari telah membelanjakan uang secara berlebihan karena tagihan selalu datang belakangan,” ujar Tan.

Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi digital untuk mencatat ke mana saja uang itu dibelanjakan dan apakah memang benar-benar sesuai kebutuhan.

Apakah setiap pengeluaran harus dicatat?

Tan memberi nasihat ternyata pencatatan ini bisa dilakukan jauh lebih mudah. Dia mengimbau agar setiap orang memiliki setidaknya tiga rekening berbeda. Rekening pertama digunakan untuk menampung pemasukanmu, rekening kedua adalah alokasi pengeluaranmu, dan rekening ketiga adalah tabungan.

Kamu cukup mentransfer sejumlah uang ke masing-masing rekening agar pengaturan keuanganmu lebih rapi. Bagi yang sudah memiliki pasangan, kesepakatan memiliki joint account bisa digunakan untuk pengeluaran atau tabungan. Namun, jika tidak berkenan suami dan istri bisa memiliki rekening masing-masing.

Tabungan ideal dan belanja besar yang insidental

Institute for Financial Literacy menyebutkan, sedikitnya kamu harus menyisihkan 15% dari take home pay, tetapi lebih besar dari itu tentu lebih baik. Namun jika kamu merencanakan belanja besar yang insidental seperti membeli rumah atau biaya pernikahan, usahakan membuat target keuangan dan strategi agar target tersebut bisa tercapai dalam waktu yang sudah ditentukan. Bisa jadi kamu harus mengubah besaran tabunganmu. Jika belanja itu melibatkanmu dan calon pasangan, diskusikan rencana keuangan ini jauh-jauh hari dan bagaimana cara mencapainya bersama-sama.

Dana darurat

Tan sangat tegas mengatakan bahwa dana darurat adalah komponen pertama untuk keuangan yang sehat. Dana ini bisa digunakan apabila kamu kehilangan pendapatan mendadak atau mengalami kecelakaan. Dana darurat yang disiapkan adalah tiga hingga enam kali pengeluaran setiap bulan. Bisa lebih besar jika kamu memiliki tanggungan keluarga. Setelah dana darurat tercukupi, barulah kamu memikirkan soal asuransi yang cukup dan tabungan hari tua.  

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan