close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pelatih AS Roma Jose Mourinho dalam laga Serie A melawan Juventus di Stadion Juventus, Torino, Italia pada Senin (18/10) pukul 01.45 WIB dini hari. Sumber: Twitter @OfficialASRoma
icon caption
Pelatih AS Roma Jose Mourinho dalam laga Serie A melawan Juventus di Stadion Juventus, Torino, Italia pada Senin (18/10) pukul 01.45 WIB dini hari. Sumber: Twitter @OfficialASRoma
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 18 Oktober 2021 09:54

AS Roma kalah, Mourinho 'salam tiga jari' untuk fans Juventus

Salam tiga jari Mourinho untuk mengingatkan fans Juventus, tentang prestasi treble yang ia raih bersama Inter Milan pada musim 2009-2010.
swipe

Pelatih AS Roma Jose Mourinho kembali kedapatan memberikan ‘salam’ tiga jari khasnya pada para fans Juventus usai ditekuk dalam laga Serie A pekan kedelapan di Stadion Juventus, Torino, Italia pada Senin (18/10) pukul 01.45 WIB dini hari. Melansir dari Football Italia, Jose mengakui adanya ‘hubungan’ benci antara dirinya dan para fans I Bianconeri tersebut.

“Tentu saja, fans Juventus tidak suka dengan saya,” ujar Mourinho usai pertandingan yang menyaksikan tim asuhannya tersebut kalah 0-1 dari anak-anak asuhan Massimilliano Allegri.

Namun dengan tiga jari tersebut, Mourinho tampaknya hendak mengingatkan para antagonisnya bahwa ia masih salah satu pelatih terbaik di Eropa. Pada musim 2009-2010, Inter Milan yang diasuh Mourinho berhasil mencetak treble dengan merebut gelar juara Serie A, Coppa Italia, dan UEFA Champions League pada musim yang sama.

Meskipun menderita kekalahan dari Juventus, Mourinho dilaporkan memuji performa tim asuhannya tersebut. Ia bahkan menyebut mereka sebagai tim ‘yang kalah kendati layak untuk menang’.

“Hari ini saya hanya akan mengatakan, Roma hebat. Hanya itu yang bisa saya katakan kepada para pemain. Mari berbicara soal kekalahan, mari lihat klasemennya dan (bahwa) hari ini kami tidak mencetak skor apapun. Roma hebat dalam segala aspek, selamat kepada para pemain dan staf medis saya yang menangani para pemain dengan permasalahan... Tim yang layak untuk menang, kalah,” ujarnya pada DAZN, seperti dikutip oleh Calciomercato.

Tak ayal lagi, sang mantan pelatih juga memberikan hormatnya kepada Juventus dengan menyebut mereka sebagai pemain profesional.

“Mereka (Juventus) punya kesulitan besar, mereka tahu benar mengapa mereka adalah pemain profesional. Saya melihatnya bertahun-tahun lalu (dalam kondisi) tanpa kelayakan untuk menang sedangkan hari ini saya kalah ketika kami layak untuk menang,” tambahnya.

Di sisi lain, sang pencetak gol Juventus, penyerang tengah Moise Kean mengaku bahwa ia tidak menduga sundulannya semula akan memecah kebuntuan pada menit ke-16 pertandingan.

“Yang penting bolanya masuk, saya tidak punya banyak kesempatan untuk memikirkannya,” ujar Kean pada DAZN, seperti dikutip Football Italia.

“Saya sedang melompat dan tujuannya semula adalah untuk menyundulnya ke titik terjauh dari crossing, jadi tadi memang berjalan dengan baik,” ungkap Kean. “Yang penting adalah kemenangannya dan membawa poin pulang dan itulah yang kami lakukan.”

img
Michael Jason Saputra
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan