close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Salah satu mural karya seniman Jakarta Art Movement dengan tema Daulat Pangan Lokal dalam Live Project Seni Mural di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Kamis (8/12/2022). Kegiatan ini juga didukung Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dewan Kesenian
icon caption
Salah satu mural karya seniman Jakarta Art Movement dengan tema Daulat Pangan Lokal dalam Live Project Seni Mural di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Kamis (8/12/2022). Kegiatan ini juga didukung Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dewan Kesenian
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 09 Desember 2022 10:31

Bapanas kampanyekan daulat pangan lokal melalui mural

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan DKJ dan Jakarta Art Movement.
swipe

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) menggelar Live Project Seni Mural di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 8-11 Desember 2022. Kegiatan terselenggara berkat kerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan komunitas seni Jakarta Art Movement (JAM).

Acara mengusung tema "Daulat Pangan Lokal". Seni mural menjadi saluran yang dipilih karena dinilai mampu memberi pesan kepada publik dalam memaknai ulang sebuah peristiwa dengan karakter khasnya. Selain itu, membaca secara gamblang fenomena yang mendesak menyangkut hajat hidup orang banyak, termasuk soal krisis pasokan pangan global imbas perang di sejumlah negara, perubahan iklim, dan kewaspadaan ketersediaan pangan lokal.

"Kita mendukung upaya bersama dalam membangun pangan yang kuat karena ini sifatnya multisektor dan multiaktor. Badan Pangan Nasional tidak bisa sendiri, diperlukan sinergisitas dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentaheliks: government, academics, business, community, dan media," tutur Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya.

Dirinya berharap pesan kedaulatan, ketahanan, keamanan, dan keanekaragaman pangan yang dikampanyekan Bapanas dapat diterima dan diinternalisasi dengan lebih mudah oleh khalayak, khususnya generasi muda, melalui seni mural.

"Melalui gelaran ini, kita berharap isu-isu pangan menjadi lebih mudah diterima publik. Kita percaya bahasa seni adalah bahasa yang universal sehingga mampu menembus ruang-ruang pemahaman secara lebih komprehensif," katanya.

Kurator seni Jakarta Art Movement, Bambang Asrini, menambahkan, seni mural memiliki karakter istimewa yang mampu menarik perhatian kaum muda dengan sifat egaliter dan bersentuhan di ruang-ruang publik luar ruang dan demokratis.

"Acara on the spot mural action, yang digagas bersama Badan pangan Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta, ini misinya juga menggugah kesadaran masyarakat luas, baik secara estetika maupun kontemplasi personal dan komunal, tentang pemaknaan pesan pangan yang ingin disampaikan para seniman lewat karyanya," paparnya.

"Acara ini juga bagian tak terpisah dari komitmen Dewan Kesenian Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak selain program tahunan seni publik luar ruang berupa live mural dan instalasi untuk menyongsong acara Jakarta Biennale," timpal Ketua Komite Seni Rupa DKJ, Aidil Usman.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan