close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 26 September 2022 19:46

Berikut asupan gula yang dianjurkan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit hati dan kerusakan gigi.
swipe

Di Indonesia sudah banyak sekali waralaba serta toko yang menjual minuman kekinian dengan kadar gula yang tinggi dan bahkan sudah menjadi gaya hidup bagi banyak orang.

Kebiasaan meminum minuman manis dan berlemak itu, bisa membuat kita lengah akan dampak negatif yang mereka berikan pada kesehatan kita.

Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit hati dan kerusakan pada gigi.

Lalu, berapa asupan gula yang dianjurkan?

Gula mengandung kalori kosong, karena tidak memberikan nutrisi apa pun bagi tubuh.

Kementerian kesehatan (Kemenkes) menganjurkan konsumsi gula bagi setiap orang per harinya sebesar 10% dari total energi, yakni 200 kilokalori (kkal).

Jumlah tersebut setara dengan empat sendok makan atau 50 gram gula.

Sedangkan, The American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa makanan manis mengandung tidak lebih dari setengah dari tunjangan kalori harian seseorang. Besarannya berbeda untuk setiap orang dengan latar belakang masing-masing.

Menurut panduan AHA, kebanyakan pria tidak boleh mengonsumsi lebih dari 150 kalori gula per hari. Jumlah ini setara dengan 38 gram atau sembilan sendok teh gula.

Untuk wanita tidak boleh mengonsumsi lebih dari 100 kalori gula per hari. Setara dengan 25 gram atau enam sendok teh gula.

Dan untuk anak-anak dengan usia 2-18 tahun harus mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram atau enam sendok teh gula setiap hari. Pastikan mengontrol konsumsi gula anak anda agar tak berlebihan dan berdampak pada kesehatannya.

Sedangkan untuk penderita diabetes, penyakit diabetes membuat tubuh kesulitan untuk mengoptimalkan glukosanya sehingga asupan gula yang masuk harus dipantau. Beberapa makanan juga memengaruhi kadar glukosa darah lebih dari yang lain sehingga harus diteliti lebih soal indeks glikemiknya (GI).

Disarankan untuk menghindari asupan gula dan berfokus pada konsumsi serat juga karbohidrat padat nutrisi dalam jumlah yang tepat dari makanan utuh sehingga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.

 

Sumber: medicalnewstoday.com

img
Alfaridzi Putra Dwi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan