Meningkatnya daya saing mutu produk pangan di pasar lokal maupun global, selain memberi peluang bagi ekspor komoditi pangan dalam negeri, juga menjadi tantangan tersendiri bagi upaya perlindungan konsumen.
Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam, dan tersedia secara cukup, merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi. Sebagai upaya terselenggaranya sistem pangan yang memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan. Serta makin berperan dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan. Sebagaimana tertuang pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Sebagai konsumen, masyarakat juga harus cerdas dalam membeli makanan dan minuman tertentu. Jika tidak memperhatikan keamanannya, bisa merugikan kesehatan. Oleh karena itu agar tidak terkecoh saat berbelanja produk makanan dan minuman di pasaran, setidaknya ada enam tips dari Forum Lintas Asosiasi Industri Makanan dan Minuman (FLAIMM) yang bisa diterapkan.
- Saat belanja produk makanan dan minuman kemasan, cermati labelnya. Konsumen harus bisa membaca label dalam kemasan produk.Di produk kemasan akan ditulis izin edar dari BPOM, tanggal kedaluarsa dan tanggal produksi, komposisi, dan lain sebagainya.
- Konsumen seharusnya membeli di tempat atau melalui orang yang jelas. Misalnya, supermarket yang memang ada di mana-mana.
- Cek komposisi produk. Di label pasti tertera komposisi dari makanan dan minuman kemasan yang dijual di pasaran. Cek komposisinya agar merasa aman. Apalagi dalam beberapa produk pangan terdapat komposisi yang mengandung alergen. Seseorang yang alergi terhadap bahan tertentu sebaiknya jangan membeli.
- Pastikan merek makanan atau minuman itu legal. Terutama produk impor masuk ke Indonesia. Hindari makanan dengan pengawet berbahaya. Banyak sekali makanan yang dicampur dengan formalin, pewarna berbahaya yang biasa digunakan untuk tekstil, boraks, dan sebagainya. Baca lagi komposisi produknya.
- Jangan terkecoh harga. Produk pangan yang dijual murah belum tentu aman dikonsumsi. Masyarakat dianggap kurang peduli tentang pentingnya memilih produk pangan yang aman dikonsumsi. Apalagi kalau melihat harga murah, dengan adanya diskon atau bonus yang bakal diperoleh.
“Kami sangat concern dengan masalah ini, tidak adanya jaminan keamanan bagi para konsumen yang mengonsumsinya. Hal itu juga dapat merugikan bagi produsen produk yang asli Berupa turunnya kehilangan kepercayaan dari konsumen yang mengakibatkan menurunnya penjualan,” ujar Rachmat Hidayat selaku juru bicara Forum Lintas Asosiasi Industri Makanan dan Minuman (FLAIMM) kemarin (19/4).