Cegah hipertensi lewat gaya hidup sehat

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang melebihi batas normal. Dikatakan hipertensi bila tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan, persentase jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki peningkatan tekanan darah meningkat dari 8% pada 1995 menjadi 32% pada 2008.

Sedangkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%, yang mengindikasikan adanya peningkatan penyakit kronis ini di Indonesia. Makanya pencegahan dan kepedulian masyarakat mengenai hipertensi harus terus disampaikan.

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) Erwinanto menyampaikan, Hipertensi merupakan tantangan kesehatan golbal. 

Hipertensi dapat diatur dengan cara menjaga tekanan darah. Salah satunya dengan meminum obat secara rutin. Apalagi di era pandemi seperti ini yang riskan terkena penyakit, para pasien harus lebih rutin meminum obat dan menjaga pola makan, serta gaya hidup yang lebih sehat lagi.

"Semakin lama terpapar hipertensi, akan lebih berisiko mengalami stroke, serangan jantung dan gagal ginjal yang lebih tinggi," katanya dalam webinar, Kamis (6/5).

Sementara dari kacamata kesehatan masyarakat, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menyampaikan perlunya masyarakat memerhatikan beberapa risiko melakukan diet, kurang gerak, merokok, minum alkohol, kelebihan berat badan atau kegemukan. Itu semua dapat memengaruhi hipertensi.

Makanya, masyarakat harus mulai membiasakan bergaya hidup yang baik dengan mengurangi konsumsi garam, makan buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik yang rutin, meninggalkan rokok maupun alkohol, dan mengurangi asupan makanan dengan lemak jenuh serta menghindari makanan dengan trans fat.