close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Cosplayer bergaya di ajang Cosplay Walk di Mangga Dua Square, Jakarta, Minggu (10/3). Foto Alinea.id/Annisa Rahmawati
icon caption
Cosplayer bergaya di ajang Cosplay Walk di Mangga Dua Square, Jakarta, Minggu (10/3). Foto Alinea.id/Annisa Rahmawati
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 11 Maret 2019 01:15

Cosplay, hobi yang tak sekadar pesta kostum

Ada yang merogoh kocek hingga jutaan demi membuat sebuah kostum.
swipe

 Costum play (cosplay) dikenal sebagai aktivitas berpesta kostum dalam memerankan tokoh anime yang diidolakan. Tapi ternyata, bagi mereka yang melakoninya--alias cosplayer--makna cosplay jauh tidak sekadar pesta kostum. 

David Sento, salah seorang cosplayer Indonesia mengaku sudah setahun bergabung di Komunitas Cosplay Indonesia. Baginya, cosplay bukan hanya berpesta kostum tapi juga suatu usaha mengasah kemampuan dan kreativitas dalam memerankan tokoh anime.

Para cosplayer biasanya memakai kostum hingga menyerupai tokoh game, anime, manga, dongeng film kartun, penyanyi, musisi, atau artis idola mereka. Dengan tampilan bak "anime hidup", tak heran jika mereka sering dianggap unik dan menghibur. 

Namun, David sadar tak semua orang punya pendapat sama. Menurutnya, ada juga yang memandang para cosplayer sebelah mata. Sebagian orang menganggap hobi ini sekadar membuang uang. Pasalnya, para cosplayer biasanya tak keberatan merogoh kocek jutaan rupiah demi membuat satu kostum.

David membantah anggapan tersebut. Menurutnya, cosplay bermanfaat untuk membangun kepercayaan diri di depan publik, menyalurkan bakat seni, memperluas pergaulan, dan menambah teman. 

"Anak-anak zaman sekarang kan lebih banyak bermain di rumah dengan gadgetnya, dengan adanya komunitas cosplay ini bisa merubah digital kokain ke arah yang lebih positif," ujar David usai mengikuti lomba Cosplay Walk (Coswalk) di Mangga Dua Square, Jakarta, Minggu, (10/3).

Otagaki Yoro, cosplayer Indonesia lainnya punya alasan berbeda mengapa dirinya tertarik bergabung di komunitas itu. Menurutnya, aktif dalam cosplay dapat menghilangkan stres. "Menyenangkan diri daripada melakukan hal yang negatif seperti narkoba dan merokok," tuturnya. 

Senada dengan David, Otagaki mengaku komunitas ini mendorong dirinya berkreativitas tanpa batas. "Ketika membuat kostum dan aksesorisnya agar terlihat mirip dengan tokoh yang kita mau, itu harus mengerahkan kreativitas," tambah Otagaki. 

Komunitas Cosplay Indonesia terbuka untuk semua umur. Meskipun berasal dari beragam latar belakang dan usia, para anggota komunitas memiliki "kegilaan" yang sama dalam hal menggemari anime. 

Costume play (cosplay) berasal dari kata Jepang 'kosupure' yang merupakan gabungan dari kata costume (kostum) dan play (bermain). Kebiasaan mengenakan kostum mulanya digunakan sebagai ajang hiburan di Jepang atau sebagai pesta topeng yang diselenggarakan ketika hari Paskah atau Halloween.

Perkembangan cosplay di Indonesia begitu pesat. Kini, cosplay terbagi ke dalam beberapa jenis genre yang berbeda seperti cosplay anime/manga jepang, cosplay game, cosplay tokusatsu dan cosplay western style.

img
Annisa Rahmawati
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan