close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Hari Moekti meninggal dunia pada Minggu (24/6) di malam pukul 20.49 WIB di RS Dustira. / Harimoekti.com
icon caption
Hari Moekti meninggal dunia pada Minggu (24/6) di malam pukul 20.49 WIB di RS Dustira. / Harimoekti.com
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 25 Juni 2018 00:39

Dai dan mantan rocker Hari Moekti meninggal dunia

Berita duka menyelimuti dunia musik Indonesia, pasalnya mantan Rocker yang saat ini menjadi Dai, Hariadi Wibowo atau Hari Moekti meninggal.
swipe

Berita duka menyelimuti dunia musik Indonesia, pasalnya mantan Rocker yang saat ini menjadi Dai, Hariadi Wibowo atau yang akrab disapa Hari Moekti, meninggal dunia pada Minggu malam.

Vokalis Band Naif, David Bayu, mengungkapkan berita duka tersebut melalui akun Twitternya. Bagi David, almarhum adalah penyanyi rock idolanya.

"Selamat jalan penyanyi rock idola saya semasa SMP kang Hari Moekti, semoga diterima di sisi Allah," cuitnya melalui akun @davidbayu, Minggu malam (24/6).

Kabar meninggalnya Hari Moekti kemudian menjadi perbincangan di laman media sosial. Sejumlah tokoh mengungkapkan kabar duka tersebut.

Hari Moekti menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (24/6) malam pukul 20.49 WIB di RS Dustira. Almarhum akan dimandikan dan disalatkan di kediaman kakaknya di Komplek Pemda Padasuka, Blok H 7980 Cimahi, Jawa Barat.

Usai disalatkan, almarhum akan langsung diberangkatkan ke Bogor untuk dimakamkan di Kota Hujan tersebut pada Senin pagi (25/6).

Melalui laman resmi miliknya, harimoekti.com terungkap, nama resminya adalah Hariadhi Wibowo. Dia lahir di Cimahi, 25 Maret 1957.

Mantan rocker itu terakhir menjadi dai. Dia mengubah namanya menjadi Harry Moekti saat banyak yang menanyakan dirinya Harry yang mana dan dijawab Harry yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Harry Moekti.

Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. 

Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).

Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly Band. 

Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo, grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.

Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini

Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.

Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olah raga Arung Jeram (Search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.

Hijrah dari rocker menjadi Da’i

Proses mendapatkan hidayah yang dilakukan oleh Hari Moekti bukanlah perjalanan yang instan, butuh proses dan pengorbanan. Harta, pikiran dan tenaga juga keluarga yang tidak mendukung dia berubah dari rocker menjadi da’i ditentang, sehingga harta habis membayar utang, bisnis hancur, sehingga tidak menyisakan apapun. 

Namun, dibalik itu semua Hari merasa terlahir kembali, dengan kehidupan baru yang sampai sekarang dijalani, yakni pengemban dakwah dan bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Terdapat pro dan kontra dari fans Hari dengan bergabungnya dengan HTI, namun dia tetap istiqomah dengan dakwah bersama HTI.

Aktivitas Hari Moekti

Setelah hijrah dari rocker menjadi da’i, ustadz Hari Moekti hari-hari terakhirnya aktif dalam kegiatan dakwah dan juga kegiatan sosial dalam membantu kesusahan yang dialami oleh sesama di seluruh penjuru nusantara. 

Dia aktif menyerukan wakaf sebagai gaya hidup seorang muslim, hal ini dia lakukan karena terinspirasi dari kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu mewakafkan hartanya jika mereka mendapatkan rejeki.

Dalam menjalankan aktivitas ini, dia saat ini aktif sebagai pembina di salah satu lembaga wakaf yang menyalurkan wakaf untuk proyek wakaf sarana air bersih, wakaf al quran, wakaf sarana dakwah, wakaf pembangkit listrik, wakaf produktif, donasi kesehatan, donasi pendidikan dan juga zakat peer to peer di lembaga filantropi Islam, badan Wakaf Al Qur’an.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan