Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan guna menghindari penularan virus yang masif usai momen libur Idulfitri 1444 H. Terlebih di tengah menipisnya stok vaksin Covid-19, mencegah sakit menjadi upaya yang terbaik.
"Saat jumlah vaksinasi yang menipis, mencegah sakit adalah upaya yang terbaik dengan disiplin bermasker," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (26/4).
Ngabila menuturkan, penggunaan masker terbilang efektif mencegah penularan virus terutama ketika sedang sakit, bertemu orang sakit, atau berada di transportasi umum.
Disampaikan Ngabila, situasi Covid-19 di Jakarta dalan kurun waktu sepekan terakhir masih terkendali. Tren kasus positif dan kematian cenderung menurun, namun angka testing PCR menurun karena libur hari raya.
Bagi para pemudik yang kondisi kesehatannya menurun usai tiba di Jakarta, Ngabila mengimbau untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan di puskemas terdekat. Hal ini untuk mencegah potensi penularan Covid-19.
"Jika kurang sehat, selalu pakai masker dan lakukan pemeriksaan PCR atau antigen segera dan gratis di puskesmas kecamatan terdekat di Jakarta. Jangan menunda, untuk memutus mata rantai penularan," ujar dia.
Ngabila menuturkan, puskesmas tidak memberikan tes Covid-19 gratis kepada setiap orang. Tes PCR gratis di puskesmas diberikan untuk masyarakat yang mengalami gejala atau sempat berkontak erat dengan pasien Covid-19.
"Gejala yang sering muncul batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, mata merah," ujar dia.
Ngabila berpesan agar masyarakat tetap menjaga imunitas tubuh dengan istirahat cukup, menghindari stres, serta konsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Bagi yang memiliki komorbid, diimbau untuk rutin mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
Ia menambahkan, masyarakat yang kembali ke Jakarta usai melakukan perjalanan mudik tidak perlu melakukan swab antigen, PCR, atau karantina mandiri di rumah.
"Ini sudah tidak perlu lagi. Yang penting kalau bergejala atau kontak erat, PCR gratis ke puskesmas kecamatan terdekat di Jakarta," tutur Ngabila.