Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) meminta pemanfaatan disinfektan tidak langsung menyasar tubuh manusia. Namun, diarahkan ke tempat-tempat publik yang potensial menularkan penyakit.
"Tempat yang diberikan disinfektan itu sebaiknya yang potensial menularkan seperti lantai dan tempat-tempat yang disentuh tangan. Handrail, pegangan pintu, dinding, tombol lift, meja, pegangan kursi, dan lain-lain yang dipegang tangan manusia," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat IAKMI, Ede Surya Darmawan, saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, baru-baru ini.
Praktik menyeprotan disinfektan ke badan seseorang kian marak seiring melonjaknya kasus pandemi coronavirus anyar (Covid-19) di Tanah Air. Saat hendak masuk suatu gedung, misalnya.
Ede menyarankan demikian, mengingat lantai dan tempat-tempat yang disentuh tangan berpotensi menempelkan virus dan jasad renik lain. Sehingga, menyebabkan perpindahan mikroorganisme berbahaya tanpa disadari.
Sementara penyemprotan disinfektan ke tubuh berisiko terhadap kesehatan manusia. "Yaitu, mematikan berbagai bakteri dan mikroba yang bermanfaat dalam sehari-hari, bahkan sudah tahunan berada di situ sebagai pembusuk dan lain-lain," tuturnya.
Dirinya mengingatkan, penggunaan disinfektan juga belum tentu efektif apabila tidak dibersihkan dulu. "Karena jadinya nabrak apa pun," ujar dia.