close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pertunjukan teater dalam final Festival Teater Jakarta (FTJ) ke-49 di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Jumat (7/10/2022). Alinea.id/Atikah Rahmah
icon caption
Pertunjukan teater dalam final Festival Teater Jakarta (FTJ) ke-49 di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Jumat (7/10/2022). Alinea.id/Atikah Rahmah
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 07 Oktober 2022 21:57

DKJ kembali menggelar Festival Teater Jakarta

Final FTJ ke-49 pada tahun ini berlangsung sepanjang 1-9 Oktober 2022. Kegiatan berpusat di Taman Ismail Marzuki.
swipe

Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar Festival Teater Jakarta (FTJ) pada tahun ini. Pagelaran ke-49 tersebut mengusung tema "Ingatan dan Kemudian" dan digelar di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM).

Final FTJ dilaksanakan sepanjang 1-9 Oktober 2022 dan Lebaran Teater berlangsung selama 1-12 Desember mendatang. Setidaknya ada 15 grup teater yang menjadi finalis. Mereka berasal dari 5 wilayah kota di ibu kota.

Para finalis tersebut adalah Kelompok Sandiwara Mantaka, Rawamangun Concept, dan Sun Community (Jakarta Timur); D'Lakon Aktor Panggung, Teater Jannien, dan Teater Confeito (Jakarta Barat); Teater Cahaya, Teater diRI, dan Teater Laut (Jakarta Utara); Madilog Act, Teater Ciliwung, dan Teater K (Jakarta Selatan); serta Teater Anala, Teater Petra, dan Teater Sapta (Jakarta Pusat).

Ketua Komite Teater DKJ, Bambang Prihadi, menyatakan, pelaksanaan puncak apresiasi FTJ atau Lebaran Teater diniatkan sebagai etalase dalam memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta selama beberapa tahun terakhir.

"Kita akan melihat hasilnya 5 tahun mendatang, bagaimana potensi yang dimiliki oleh masing-masing grup atau komunitas dan pelaku akan terkondisikan dalam ruang proses yang tepat," katanya.

Sementara itu, seorang penulis skenario, Arundathi Roy, menerangkan, pandemi merupakan portal yang dimaknai sebagai gerbang dari satu dunia ke dunia berikutnya dengan cakrawala kehidupan yang lebih baik. Portal bisa dibayangkan sebagai sebuah gerbang harapan baru, seperti beberapa pengalaman pandemi yang masih tetap berguna dan dipakai pascapandemi.

Dicontohkannya dengan pertemuan tatap muka antarlayar sebagai model pertemuan saat kebijakan pembatasan fisik. Menurutnya, pertemuan secara daring tersebut menjadi salah satu platform yang memberikan peluang partisipasi lintas fisik yang lebih luas.

FTJ 2022, menurut Arundathi, merupakan portal dalam membangun sebuah ekosistem baru.

img
Atikah Rahmah
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan