close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi wajah lansia./Foto Pexels.com
icon caption
Ilustrasi wajah lansia./Foto Pexels.com
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 26 Juli 2024 06:04

Dukungan agar lansia tak merasa sebatang kara

Usia senja, tanpa perlindungan sosial, membuat warga lansia rentan hidup merasa.
swipe

Rusmiyati, 60 tahun, tewas akibat kebakaran di daerah Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6). Dia merupakan orang lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk berukuran 2 kali 1,5 meter yang berdinding triplek dan beratap seng.

Mirisnya, Rusmiyati tinggal di gubuk itu tanpa aliran listrik dan air. Untuk penerangan, ia mengandalkan lilin. Api yang menghabiskan gubuk Rusmiyati berasal dari lilin yang terjatuh, lantas menyambar barang-barang yang mudah terbakar ketika dia sedang tidur.

Sepengetahuan warga, Rusmiyati tak punya anak. Hanya memiliki adik di Indramayu, Jawa Barat dan keponakan di Balaraja, Tangerang.

Tak kalah mengenaskan, suami-istri yang sudah lansia, Hans Tomasoa, 83 tahun, dan Rita Tomasoa, 72 tahun, ditemukan warga sudah meninggal dunia dengan kondisi yang sudah membusuk di ranjang di rumahnya, Perumahan Citra Indah Bukit Raflesia, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada pertengahan Juli lalu.

Nahasnya, hingga akhir hayatnya suami-istri yang sudah sepuh ini, tak pernah dijenguk anak-anaknya. Istri Hans diketahui sudah menderita stroke.

Usia senja, tanpa perlindungan sosial, membuat warga lansia rentan hidup merasa. Dua kasus kematian lansia yang mengenaskan tersebut, menandai perlunya perhatian khusus.

Merujuk Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 7,10% lansia yang tinggal sendiri di Indonesia. Lalu, 22,07% lansia hanya tinggal bersama pasangannya. Kemudian, 33,66% lansia tinggal bersama keluarga inti dan 34,68% lainnya tinggal bersama tiga generasi. Sedangkan 2,50% lansia tinggal bersama anggota rumah tangga lainnya, seperti adik, kakak, bibi, atau paman.

Guru Besar tetap Ilmu Psikologi Universitas Indonesia (UI) Rose Mini Agoes Salim mengatakan, dua kasus tadi terjadi karena tidak ada kepedulian dari orang terdekat, baik anak maupun saudara, terhadap lansia.

Meski demikian, Rose memandang, hal itu bisa dicegah bila orang tua mengingatkan anak atau saudara untuk dapat menengoknya. Jika tidak memiliki anak, Rose menyarankan, sebaiknya lansia yang hidup sebatang kara dibawa ke fasilitas rumah jompo yang memiliki fasilitas kesehatan memadai, seperti terdapat dokter dan suster.

“Memang di Indonesia, tidak lazim orang tua tinggal di rumah jompo. Karena konotasi orang-orang yang masuk rumah jompo itu adalah orang-orang yang tidak diurus oleh anaknya,” kata Rose kepada Alinea.id, Rabu (24/7).

“Kalau di luar negeri tidak seperti itu. Kadang-kadang mereka mendapat perawatan lebih baik di rumah jompo.”

Sementara itu, psikolog klinis forensik A. Kasandra Putranto mengatakan, komunikasi rutin antara lansia dengan keluarga bisa mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, diharapkan keluarga rutin melakukan kunjungan atau panggilan video.

“Penelitian dari Journal of Gerontology (2017) juga mengatakan, alat bantu dapat meningkatkan mobilitas dan kemandirian lansia,” ujar Kasandra, Rabu (24/7).

“Adanya alat bantu yang memudahkan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti alarm peringatan ketika lansia mengalami sakit mendadak.”

Dukungan sosial, kata Kasandra, sangat berpengaruh meningkatkan kesehatan mental yang bisa mengurangi risiko depresi di kalangan lansia. Selain komunikasi rutin, keluarga dapat memberi perhatian kepada lansia dengan melakukan cek medis untuk memantau kesehatan.

“Selain itu, ada tenaga kerja yang membantu lansia dalam melakukan pekerjaan rumah tangga,” tutur dia.

Di sisi lain, masyarakat sekitar bisa membantu dengan cara membuat komunitas khusus untuk membantu lansia dan membuat program edukasi untuk menolong lansia bila memerlukan bantuan mendesak.

“Aktivitas fisik dapat membantu lansia tetap aktif berkegiatan,” ucap Kasandra.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan