Fenomena pandemi Covid-19 memantik Sekolah Cikal mengadakan pembelajaran mengenai peran pakar ilmu pengetahuan atau sains melawan penyebaran Covid-19. Untuk itulah, Sekolah Cikal berkolaborasi dengan Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkman Institute dalam sesi pembelajaran informasi penanganan Covid-19.
Guru Biologi IBDP Program Sekolah Cikal Setu, Zulfa Hanif mengatakan, seminar Covid-19 ini berangkat dari keinginan bisa memenuhi kebutuhan informasi yang valid ke siswa terkait pandemi ini dari sudut pandang ilmuwan (scientist).
Ide mengundang ahli dari Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eikjman Institute ditujukan agar murid dapat memperoleh informasi yang memiliki validitas tepat.
"Kami sadari berita yang banyak beredar saat ini lebih banyak melihat Covid-19 ini dari sudut pandang klinis atau kedokteran. Pemilihan Eijkman ini dirasa mampu membantu siswa melihat Covid-19 secara komprehensif dengan menambahkan perspektif sains dalam pengetahuan mereka,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id.
Kegiatannya ini juga dihubungkan dengan proyek guru dan murid Cikal yang bertemakan Covid-19 terkait empat program sains (Biology, Physics, Chemistry, dan Environmental Systems and Societies (ESS).
Bagi Zulfa, pembuatan sesi belajar bersama pakar sains ini juga menjawab kesimpangsiuran informasi di masyarakat. Serta, dapat mendorong murid-murid turut menyebarkan informasi yang valid mengenai Covid-19 ke lingkungan terdekatnya.
“Informasi valid terkait pandemi memang sangat dibutuhkan. Seminar ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan tersebut, bahkan mampu menjawab kesimpangsiuran informasi yang selama ini ada di masyarakat," ujarnya.