Festival Kota Lama Semarang kini kembali hadir dengan tema “Living Heritage in Harmony”. Kali ini festival digelar secara luring dan daring dimulai dengan Opening Ceremony di Gedung Marabunta yang disiarkan melalui channel YouTube Semarang Pemkot dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kamis (16/9) malam.
Opening ceremony ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Surya Vocalia dengan iringan musik dari Surya Vista Orchestra. Dalam acara ini ditampilkan pula Tarian Pesona Jawa Tengah oleh Tirang Comminity serta lagu-lagu daerah dan nasional.
Selain itu, acara ini dimeriahkan oleh Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah serta Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Festival Kota Lama Semarang bertujuan untuk mengajak masyarakat mengenang dan melestarikan kebudayaan Kota Semarang, selain itu juga sebagai bentuk langkah mitigasi dalam membangkitkan perekonomian Indonesia.
“Kawasan cagar budaya Kota Semarang, hari ini sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya peringkat Nasional sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan di 2020,” ungkap Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam sambutannya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini ada lima kelurahan di Kota Semarang yang telah menjadi kawasan cagar budaya, yaitu di Bandarharjo, Tanjung Mas, Rejo Mulyo, Kemijen dan Purwodinata dengan luas 70,07 hektare.
Dengan memperluas dan melestarikan cagar budaya di Semarang, maka akan membangkitkan kembali perekonomian Semarang pascapandemi.
“Festival Kota Lama Semarang 2021 menjadi ikhtiar kita bersama terutama untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata pascapandemi Covid-19,” ucap Hendrar.
Dengan diadakannya festival ini disetiap tahun, Gubernur Jawa Tengah berharap dapat menjadikan festival ini sebagai salah satu event nasional yang ditunggu masyarakat seluruh Indonesia.
“Apalagi ini sudah penyelenggaraan yang ke-10, artinya festival ini sudah berusia 10 tahun. Capaiannya seberapa? Teman-teman yang bisa mengukur itu. Saya sering berangan-angan kota lama ini punya satu kalender event yang dinanti minimal oleh teman-teman berbagai daerah di seluruh tanah air. Syukur-syukur bisa masuk dalam kalender event internasional,” harap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.