Tren fesyen muslim di Indonesia terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Bersamaan dengan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dan masuknya Ramadan, turut meningkatkan penjualan fesyen muslim.
Berdasarkan pusat data dan informasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kinerja ekspor pakaian jadi sepanjang 2022 tercatat mencapai US$9,69 miliar. Jumlah tersebut meningkat 12,6% dibandingkan 2021 yang mencapai US$8,6 miliar.
"Berkembangnya umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu pertumbuhan industri fesyen muslim," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yunita dalam acara Tokopedia Ramadan in Style 2023 beberapa waktu lalu, ditulis Senin (3/4).
Reni menambahkan, dari data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, pada 2021 industri fesyen dunia mencapai angka US$295 miliar atau naik dibandingkan 2021. Kemudian di 2025, konsumsi fesyen muslim dunia juga diperkirakan terus meningkat mencapai US$375 miliar.
Bahkan dari laporan yang sama, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara pengembang fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirate Arab dan Turki.
"Dengan segala potensi yang ada, baik dari peluang pasar maupun industri, tentu kita semua harus optimis dan berusaha agar industri fesyen muslim Indonesia akan terus pulih dan mampu menjadi tuan rumah di pasar lokal dan mampu bersaing di pasar global," kata Reni.
Selanjutnya, Category Development Senior Lead Tokopedia, Aldhy Darmayo menyampaikan, data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menjelaskan, permintaan terhadap industri tekstil meningkat 30% di Ramadan 2022 dan naik dari 2021. Sedangkan di Tokopedia sendiri, kata dia, pada Ramadan 2022, fesyen (termasuk fesyen muslim) menjadi salah satu kategori produk terbanyak dan memiliki jumlah transaksi tertinggi.
"Berbagai produk fesyen muslim mengalami peningkatan transaksi yang signifikan di Tokopedia. Antara lain untuk blus muslim naik 2 kali lipat, gamis dan kaftan masing-maisng naik 2,5 kali lipat, baju koko 3,5 kali lipat, dan baju muslim keluarga naik 4 kali lipat," tutur Aldhy.
Selain itu, peningkatan penjualan produk fesyen muslim selama awal Ramadan 2023 di Tokopedia juga disampaikan Aldhy, yakni di Jawa Barat (Tasikmalaya, Bandung, Cirebon), Jawa Tengah (Surakarta), dan Jawa Timur (Surabaya) yang rata-rata naik 1,5 kali lipat. Adapun peningkatan tertinggi jumlah pembeli terjadi di Banyuwangi (Jawa Timur), Serang (Banten), Balikpapan (Kalimantan Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), hingga Medan (Sumatera Utara) dengan peningkatan rata-rata hampir dua kali lipat.
Sedangkan Banyuwangi (Jawa Timur), Subang (Jawa Barat), Balikpapan (Kalimantan Timur), Bandar Lampung (Lampung) dan Makassar (Sulawesi Selatan) menjadi wilayah dengan peningkatan transaksi produk fesyen muslim tertinggi dengan rata-rata peningkatan dua kali lipat.
"Untuk mengakomodasi tingginya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap fesyen muslim tersebut, maka Tokopedia berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis termasuk pelaku usaha lokal fesyen muslim dalam menghadirkan kampanye Ramadan in Style hingga 18 April 2023," ucap Aldhy.
Banyak penawaran yang diberikan Tokopedia dalam Ramadan in Style kali ini, menurut Aldhy, masyarakat bisa mendapatkan berbagai pilihan produk baju muslim lokal dengan lebih efisien, karena adanya diskon hingga 99%, flash sale mulai dari Rp1.000 dan cahsback hingga Rp300 ribu. Tokopedia Ramadan in Style juga bekerja sama dengan Rumah Zakat untuk mengajak masyarakat berdonasi paket makanan bagi kaum dhuafa, anak yatim, dan piatu.
Ramadan in Style juga diakui Aldhy sebagai panggung bagi pelaku usaha lokal fesyen muslim perempuan maupun laki-laki untuk memaksimalkan penjualan di Ramadan, sebagai contoh yaitu Ria Miranda, Fatih Indonesia, ZM Zaskia Mecca dan masih banyak lagi. Tak hanya kampanye Ramadan in Style, Tokopedia juga memberikan dukungan bagi pelaku usaha di Indonesia, salah satunya dengan program Perencanaan Bisnis Bersama Tokopedia (joint business plan).
"Di program ini, Tokopedia memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha seperti perencanaan bisnis yang sesuai kebutuhan masing-masing pelaku usaha, akses prioritas ke saluran pemasaran Tokopedia Marketing Solutions, eksposur lebi dari berbagai channel Tokopedia, dan tinjauan bisnis secara rutin serta wawasan bisnis dari tim Tokopedia untuk memajukan usaha," ujar Aldhy.