close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Salah satu adegan film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Foto istimewa
icon caption
Salah satu adegan film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Foto istimewa
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 17 November 2021 22:58

Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas tayang mulai 2 Desember

Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas mendapatkan klasifikasi 17+ dari Lembaga Sensor Film.
swipe

Film yang diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan, Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang memenangi hadiah utama Golden Leopard di Locarno Film Festival, segera tayang mulai 2 Desember di bioskop seluruh Indonesia. Film yang disutradarai Edwin ini dibintangi sederet pemain berbakat seperti Reza Rahadian, Marthino Lio, dan Ladya Cheryl.

Film ini berkisah tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik, dia jatuh cinta. Mengusung tema kisah cinta tragis di dunia yang maskulin, film ini menjadi pernyataan bagi Edwin mengenai toxic maskulinity. Edwin tak hanya menyutradarai tetapi juga turut menulis skenarionya bersama Eka Kurniawan.

Tumbuh besar di masa kejayaan rezim militer, cerita dan mitos mengenai heroisme dan kejantanan lelaki menjadi sangat familia. Kejantanan adalah tolok ukur kelelakian. Budaya toxic masculinity memaksa lelaki untuk tidak terlihat lemah dan masih sangat terpampang di Indonesia hari ini, di masyarakat yang seharusnya kini lebih terbuka pikirannya dan demokratis ketimbang di era ‘80-an/’90-an.

“Saya melihat Indonesia berusaha keras mencoba untuk mengatasi rasa takutnya akan impotensi. Ketakutan yang membawa kita kembali ke budaya kekerasan yang dinormalisasi” kata Edwin.

Tak hanya Ajo Kawir, sang jagoan kampung yang terjebak dengan ekspektasinya sebagai laki laki di dunia maskulin, ada juga sosok Iteung, karakter perempuan yang berhasil mengimbanginya dalam hal beraksi laga dan bernyali tinggi. Iteung tampil berenergi sebagai cewek badass yang bukan cuma menjadi kekasih bagi Ajo, tetapi juga jagoan yang punya kekuatan setara dengan Ajo Kawir.

Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas mendapatkan klasifikasi 17+ dari Lembaga Sensor Film, meski begitu Palari Films mengimbau film ini untuk 18+ Khusus Dewasa. 

Gambar dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas sangat dipengaruhi oleh imaji-imaji yang terekam dalam berbagai acara TVRI seperti Flora dan Fauna, Sesame Street, hingga Si Unyil yang kebanyakan menggunakan medium pita seluloid 16mm.

Bagi Edwin, seluloid adalah representasi realita sehari-hari yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan dan ingatan terhadap periode ’80-’90-an. Edwin juga melakukan kolaborasi internasional dengan menggandeng Director of Photography asal Jepang, Akiko Ashizawa.

Setelahnya, film ini berkeliling ke festival film berbagai negara seperti Toronto, Hamburg, Busan, dan  London. Film ini didaulat sebagai pembuka Singapore International Film Festival pada 25 November. 

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan