Melihat foto makanan atau minuman di sosial media memang menyenangkan. Warnanya, teksturnya, aksesorisnya, semuanya terlihat menggoda. Jika itu adalah foto menu di sebuah cafe atau restoran, maka tidak ada cara lain untuk menuntaskan rasa penasaran, selain dengan mencicipinya dan menyaksikan dari dekat keindahan bentuknya.
Inilah yang dilakukan Morgan Gillies asal West Lothian, sebuah daerah di Skotlandia. Dia terkesan dengan foto koktail warna-warni yang ia lihat di Instagram, kemudian meluncur ke resto di Edinburgh yang memasang iklan tersebut. Tak pikir panjang dia memesan minuman seharga 5 Pounds atau sekitar Rp100.000 itu.
Dari West Lothian ke Edinburgh, butuh sekitar 40 menitan dengan berkendara mobil. Ini seperti pergi dari Tanjung Priok ke Bintaro hanya untuk segelas minuman yang warnanya cantik. Cairannya memang menarik. Berwarna turkis di bagian atas, kuning di tengahnya dan merah di bagian bawah. Di atas gelas, ada potongan seperti harum manis jika di Indonesia.
Di iklannya, dikatakan koktail dibuat dengan minuman Bombay Sapphire, St Germain, semangka, permen karet, jeruk, harum manis dan glitter.
Morgan sudah semangat ingin segera melihatnya dari dekat penampakan koktail yang membuatnya penasaran itu. Memfotonya dan mengunggah di media sosial. Minuman pesanan datang ke mejanya, angan-angan itu pun buyar.
Koktail yang disajikan ternyata tidak estetik. Beda dengan di Instagram. Tetapi Morgan tetap mengunggahnya ke media sosial, dan dengan becanda dia membubuhkan keterangan gambar," Lihat cukup sama kan," dia menampilkan foto minuman di iklan dan minuman aslinya.
Unggahannya viral dan menarik banyak tanggapan. Disukai 7000 kali, diretweet ratusan kali, dan dikomentari ribuan akun. "Mereka sangat pintar membuat minuman terlihat cantik di Instagram, tetapi aslinya, kamu tidak akan mendapatkan yang seperti itu," ujar seorang netizen.
"Saya bisa menyebut enam tempat di Edinburgh yang bisa memberikan koktail yang jauh lebih bagus dari itu," timpal seseorang lagi.
"Insta vs reality, saya pernah mengalaminya," celetuk yang lainnya.
Sepertinya, sebagian besar dari kita pernah ada di posisi Morgan. Datang ke restoran cepat saji dan memesan burger tetapi yang disajikan beda dengan yang tampak di foto. Anehnya, orang tetap saja datang lagi. Mungkin karena rasa makanannya memang enak sehingga 'foto jahat' itu bisa dimaafkan.